Di zaman yang serba digital dan instan ini orang-orang tidak lagi direpotkan dalam mencari dan mendapatkan informasi. Dari sudut pandang sebuah perusahaan, hal ini menjadi peluang besar yang menguntungkan., karena bagi mereka yang menyediakan produk berupa benda atau jasa dapat dengan mudah mempromosikan produknya. Di samping itu, cara yang digunakan dalam menyampaikan sebuah produk tersebut yang menjadi penentu dalam persebaran terkait informasi dari produk itu sendiri.
Foto, brosur, iklan cetak dan video merupakan media umum yang sudah banyak sekali digunakan sejak tahun 1970 hingga saat ini. Ada cara lain yang juga dapat digunakan walaupun masih tergolong umum, namun jarang digunakan sebagai media promosi yaitu komik. Melalui sebuah alur cerita yang didukung  media visual dan verbal maka informasi terkait produk dapat tersampaikan dengan baik dan image produk dapat dibangun melalui cerita dari komik tersebut.
Terdapat beberapa pendapat tentang komik dari sudut pandang yang berbeda, yaitu pengertian komik menrut seorang tokoh komik populer, yaitu Scott McCloud yang definisinya adalah gambar-gambar dan lambang-lambang yang berdekatan atau bersebelahan dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca (McCloud, 2002:20), menurut Will Eisner bahwa Komik merupakan sebuah tatanan gambar dan balon gambar yang berurutan dalam sebuah buku komik dan terangkum dalam buku yang terbit pada tahun 1996 dengan judul Graphic Storytelling.Â
Sedangkan pengertian dari media promosi berasal dari bahasa latin, yaitu promovere yang kemudian diadopsidalam bahasa inggris yaitu (to) promote yang berarti upaya meningkatkan atau menaikkan (sesuatu). Kata promote kemudian diadopsi dalam bahasa Indonesia menjadi kata promosi. Promosi sendiri berarti upaya menyampaikan sesuatu (pesan) dari kondisi yang kurang dikenal menjadi lebih dikenal oleh khalayak luas (Widyatama,2007:29). Tjiptono (1997:219) menjelaskan, promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi. Kedua hal ini dapat dikaitkan menjadi sebuah kesatuan dengan mengkombinaksikan elemen-elemen yang menjadi dasar dari komik dan promosi yang menghasilkan sebuah media promosi  berbasis cerita bergambar atau komik. Namun, baimana sebuah komik dapat menjadi media promosi?
Di dalam sebuah komik terdapat elemen-elemen penyusun atau elemen yang menjadi dasar terbentuknya sebuah komik yang bersifat ekstrinsik yaitu, seperti panel; balon teks; gutter; gambar. Sedangkan elemen intrinsiknya adalah alur, karakter atau perwatakan , sudut pandang dan tema.Â
Komik yang umumnya kita jumpai adalah komik strip atau komik dengan cerita yang pendek, dan juga ada komik dengan cerita yang Panjang atau bersambung. Namun, apa yang membedakan komik pada umumnya dengan komik yang digunakanan sebagai media promosi? Kita dapat melihatnyanya dari contoh-contoh komik berikut.
Komik ini dibuat oleh pepsodent dengan tujuan untuk mempromosikan produk pepsodent melalui sebuah cerita dan maskot dari brand pepsodent itu sendiri yaitu Pepo (maskot pasta gigi) dan Sigi (maskot sikat gigi). Dapat kita perhatikan dalam komik ini terdapat sebuah unsur lain di luar unsur dasar sebuah komik yaitu unsur merk atau brand yang di representasikan oleh maskot yang berelasi dengan unsur dasar sebuah komik, yaitu maskot menjadi karakter dalam sebuah alur yang berperan dalam menyampaikan sebuah informasi yang tersusun dalam rangkaian panel-panel yang berurutan.
Komik ini tersusun 4 buah panel yang rapi, dan di luar batas panel terdapat judul dan brand dari produk yang dipromosikan. Tidak terlalu berbeda dengan contoh komik promosi yang pertama, komik ini juga memilki komponen tambahan yaitu sebuah merk atau brand.
Dalam setiap komik strip yang menjadi media promosi tidak hanya ada unsur-unsur dasar komik yang terdpat di dalamnya, tetapi harus dilengkapi dengan sebuah merk atau brand yang ditampilkan yang berkaitan dengan unsur dasar komik dan cara yang digunakan juga dapat bervariasi ada yang menggunakan maskot dari brand yang walaupun tidak menampilkan nama brand, tetapi orang masih dapat mengidentifikasi brand tersebut.
Ada juga yang langsung menampilkan brand dan produk yang berinteraksi dengan tokoh atau karakter dalam komik. Namun, alur cerita dari komik tersebut harus bisa membangun image yang baik atau positif di masyarakat. Untuk mempromosikan sebuah brand maka pembuat komik dapat berkreasi membuat alur atau karakter menjadi menarik sehingga membuat konsumen yang membaca koik tersebut tertarik untuk membelinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H