Mohon tunggu...
Joshua Chandra Ariawan
Joshua Chandra Ariawan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unika Soegijapranata angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemahaman Literasi Digital Masih Kurang di Masyarakat.

29 Oktober 2020   19:48 Diperbarui: 29 Oktober 2020   19:56 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sadar untuk berpikir kritis, tidak asal percaya dengan sebuah berita, survey dan melihat seluruh informasi yang ada, mencari situs yang resmi dan menghindari situs-situs media yang menjerumuskan ke hal negatif, semua hal ini bisa menjadi contoh kecil untuk menggunakan dunia digital dengan baik dan efektif.

Sudah banyak contoh oknum-oknum yang tidak bisa memahami dunia digital dengan baik. Salah satunya yaitu adanya oknum pendemo pada demonstrasi Omnibus law di tahun 2020 ini yang tidak paham dengan UU yang di demo itu sendiri (Tempo, 2020). Pendemo sekedar ikut-ikutan temannya untuk masuk dan melakukan aksi unjuk rasa. 

Pendemo justru merusak fasilitas, padahal ia sendiri tidak paham dengan apa yang di protes. Banyak orang-orang yang sudah terjerumus dengan berita palsu dengan mudah di internet. Ini membuktikan bahwa literasi digital masih belum dipahami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini? Hal sederhana yaitu dari sebuah keluarga modern seharusnya sudah bisa mengajarkan literasi digital yang baik. Dari dasar-dasarnya yang ada harus di ajarkan sejak anak memasuki pendidikan di tingkat SMP. Pengawasan seharusnya dilakukan oleh orang tua, mengawasi anaknya jika sedang menggunakan media sosial. 

Orang tua sendiri harus bersikap kritis terhadap media, mengajarkan anak mana yang benar mana yang salah, belajar melihat dan menggunakan dunia digital secara efektif. Dari sekolah pun ini juga seharusnya dapat diajarkan kepada murid-murid. Pendidikan karakter dan sikap di dunia digital bisa diajarkan kepada murid SMP di pelajaran BK. 

Hal ini penting guna generasi muda dapat memanfaatkan dengan baik dunia digital. Dari pada terjerumuskan hal negatif, lebih baik bisa menggunakan media digital sebagai jalan untuk mencari nafkah, membuka bisnis baru, dan peluang dunia kerja yang baru. Banyak hal-hal positif yang ada di dunia digital yang dapat membuat generasi muda sukses di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun