Artikel ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yaitu Mari Bermain Kuis BTP-1000, Benarkah Ada Penistaan. Bisa dibaca di sini
Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan bahwa kejadian demo 411, orasi ahmad dhani, presiden sibuk bertamu keliling, kericuhan pasca demo, adu argumen di ILC dan socmed, serta kejadian lainnya merupakan cabang dan ranting dari akar pohon masalah, yaitu kasus BTP-1000. Kalau tidak ada kasus BTP-1000, maka tidak akan ada cabang dan ranting yang saya sebutkan di atas seperti yang kita ketahui dari berita-berita belakangan ini.
Saya bukan orang yang pandai dalam menjelaskan sesuatu, karena itu tulisan ini saya beri judul berupa Kuis, dan saya akan membuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah Benar (B) atau Salah (S). Pembaca dibebaskan untuk menjawab dan menjelaskan jawabannya di kolom komentar. Setelah menjawab, silakan tuliskan kesimpulan yang bisa diambil dari kuis ini. Bebas, saya akan menghargai kebebasan berpendapat teman-teman sekalian.
Baiklah, kita mulai pertanyaan kuisnya.
1) Benar (S) atau Salah (S), pada saat kunjungan ke Kepulauan Seribu, pak BTP menggunakan baju dinas?
2) B atau S, pada saat kunjungan ke Kepulauan Seribu pak BTP dibiayai oleh negara?
3) B atau S, pada saat kunjungan ke Kepulauan Seribu, pak BTP menyampaikan sambutan tentang budidaya ikan?
4) B atau S, di dalam sambutan tersebut pak BTP membicarakan tentang pilkada, (pilih-memilih) gubernur DKI?
5) B atau S, dalam sambutan itu pak BTP membicarakan ayat Al Quran Al Maidah 51?
6) B atau S, pak BTP melampaui batas dengan membicarakan ayat Al Maidah yang bukan kitab suci agamanya?
7) B atau S, pernyataan pak Basuki BERPOTENSI menyinggung kerukunan ummat beragama?
8) B atau S, ada kesalahan yang dilakukan pak BTP pada kasus BTP-1000 tersebut?
Jawaban saya adalah, semuanya Benar (B)
Kesimpulannya, memang ada yang salah pada kejadian BTP-1000. Pak BTP, berbaju dinas, dibiayai negara, membicarakan hal terkait pilkada, melampaui batas dengan membicarakan kitab suci agama lain, dan pernyataan itu BERPOTENSI memecah kerukunan ummat beragama di Indonesia.
Sudah itu saja yang mau saya tuliskan, hehehe. Saya lebih suka diskusi di komentar. Tukar opini, tukar link artikel, tukar sumber berita, dll. Semoga bermanfaat.
Salam hangat kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H