Mohon tunggu...
Gregory Josh Adrianto
Gregory Josh Adrianto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Kolese Kanisius, Anggota ADK (Anak Desain Kanisius), Pengguna Aktif KRL

Desain menjadi bagian dari hidup saya, tidak luput dengan dunia K-POP yang kian mewarnai hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Dilema Impor Kereta Bekas dan Kemandirian Industri Perkeretaapian Nasional

30 Maret 2023   20:25 Diperbarui: 1 April 2023   05:00 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrean Panjang Stasiun Manggarai. | Foto: KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi

Mencari Solusi Transportasi yang Berkelanjutan

Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan moda transportasi umum yang menggunakan tenaga listrik. Bergerak dan beroperasi di jalur rel besi yang terhubung dan terintegrasi ke berbagai kota membuat adanya sebuah keadaan eksklusif bagi para pengguna. 

Keadaan eksklusif inilah yang menjadi nilai tambah kereta rel listrik sebagai salah satu moda transportasi di Jabodetabek karena memberikan pengalaman bertransportasi yang mudah, cepat, dan anti macet. 

Berbeda dengan kereta api pada umumnya yang memakai bahan bakar fosil, kereta rel listrik lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. 

Penggunaan kereta rel listrik ini menjadi salah satu solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan polusi dan kemacetan yangs sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna aktif KRL di Asia Tenggara. PT KAI Commuter Indonesia (KCI) mencatat terdapat 215.049.396 pengguna angkutan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek sepanjang 2022. 

Angka ini meningkat jauh dibanding selama masa pandemi. Pada 2020 lalu KCI melayani sekitar 154 juta pengguna dan pada 2021 yang hanya mencatatkan sekitar 123 juta pengguna. 

Setelah itu angka ini akan terus meningkat ditambah dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pengubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi. 

Diperkirakan pertumbuhan penumpang KRL sangat signifikan, diproyeksikan 436 juta orang penumpang pada 2023 dan menjadi 517 juta orang pada 2026.

Peningkatan ini tidak disertai dengan adanya penambahan rangkaian jumlah KRL dalam rangka memenuhi kebutuhan transportasi dalam negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun