Mohon tunggu...
DR. JOSÈ RIZAL JOESOEF
DR. JOSÈ RIZAL JOESOEF Mohon Tunggu... Ekonom, Penilai (Appraiser) dan Dosen Univ. Gajayana, Malang -

Assalamu'alaikum dan salam sejahtera. DR. JOSÈ RIZAL JOESOEF (JRJ) adalah Caleg DPRD KOTA MALANG dari DAPIL LOWOKWARU, diusung oleh PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA (PSI). JRJ lahir di Kota Malang pada 4 Mei 1966, meraih Sarjana Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dari Univ. Brawijaya (lulus 1993), Magister Sains Ilmu Ekonomi dari Univ. Gadjah Mada (lulus 1998), dan Doktor Ilmu Ekonomi dari Univ. Brawijaya (lulus 2010) ..

Selanjutnya

Tutup

Bola

How to Intimidate and Bluff

3 Januari 2012   06:26 Diperbarui: 14 Februari 2018   11:05 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kadangkala kita perlu tampak hebat dan keren, sehingga disadari atau tidak, kita melakukan tindakan intimidatif atau bluffing di hadapan 'calon korban' kita atau people we want to impress seperti calon pelanggan/klien, calon rekan bisnis, calon kekasih, calon mertua, dan sebagainya. Trik-trik intimidasi atau bluffing berikut adalah sekadar contoh dan mungkin berguna:

  1. Bawalah koran atau majalah berbahasa asing, seperti New York Times, das Spiegel, the Economist, atau Far Eastern Economic Review. Di tempat yang ramai atau di depan people to impress, bacalah koran/majalah itu dengan ekspresi wajah yang serius. Jangan lupa, tatapkan matamu agak lama pada rubrik “Perkembangan Harga Saham”, dan kemudian sekali-sekali melemparkan tatapan kosong/dingin ke mata mereka untuk mensinyalkan seolah-olah otak kamu sedang mengkalkulasi investasi sahammu.
  2. Di dekat someone to impress, beraksilah seolah-olah sedang berbicara melalui telepon dengan seseorang nun jauh di sana. Dengan suara keras, katakan: “Bilang ke Toni untuk menego ulang, kita butuh tanah itu! Anggaran kita cuman 5 milyar.” Supaya terlihat sopan, kamu mengucapkan kata semacam itu dengan menjauh dari calon korbanmu, bukan supaya tidak terdengar, tetapi justru supaya terdengar oleh calon korbanmu dari kejauhan. Ini dapat disebut "strategi berbisik supaya didengar" seperti halnya "strategi dicintai untuk disakiti" atau "diundang supaya tidak datang."
  3. Di kantormu, letakkan jam dinding/meja ekstra yang menunjukkan waktu terlambat 7-8 jam. Jika calon korbanmu bertanya, katakan: “Oh, itu waktu Indonesia bagian Jerman”. Supaya calon korbanmu tidak bertanya lebih lanjut, tertawalah dengan keras, dan kemudian alihkan pembicaraan.
  4. Di depan calon korbanmu, pakailah T-shirt yang bertuliskan tentang special and exclusive event, misalnya, “Justice for the Poor, Bangkok, December 2011,” atau “MIB = Mozart in Bangkok, November 2017.” Jika calon korbanmu menanyakan tulisan itu, jawablah: “Oh, ini waktu aku diundang seorang teman, yang kebetulan dia menjadi panitia”.
  5. Di atas dasbor mobilmu, letakkan barang-barang seperti kamus Inggris-Itali, peta remote-sensing, dan kaca pembesar. Jika ditanya oleh calon korbanmu, jawablah: “Oh, just some things for this project I'm thinking about . . .”, lalu bergegaslah kamu memberesi barang-barang itu untuk menunjukkan bahwa kamu tidak menginginkan pembicaraan itu lebih jauh. Supaya lebih mantap, gantungkan tasbih, rosario, batu karbala, atau simbol-simbol agama tertentu di dalam mobilmu, untuk mensinyalkan bahwa kamu adalah orang yang taat beragama.
  6. Jika, ketika kamu di dekat calon korbanmu, kamu mengalami/menerima kejadian-kejadian tak terduga atau mengejutkan seperti pulpen jatuh, isi gelas tumpah atau nyiprat, atau tiba-tiba teringat atau diingatkan akan sesuatu, jangan meneriakkan kata-kata, misalnya, "Shit!", "Damn!", atau "Diamput!", tetapi segera ucapkan (exclaim) "Ya tuhan!", "Oh my God!", atau "Innalillahi!"

Tentu saja, trik-trik ini tergantung pada status sosialmu masing-masing. Yang penting, di dalam lingkungan sosialmu, intimidasi atau bluffing itu jangan sampai tampak atau terdengar too nice to be true.

Jika ada pembaca ingin menambahkan, dipersilakan .....;)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun