Al-kalaf...
Cobalah berdamai denga keadaan...
Kita hanya manusia yang ditakdirkan untuk belajar dari rasa sakit, beranjak dari rasa sakit yang satu ke rasa sakit lainya, sampai-sampai terkadang kita lupa cara berbicara, untuk mengungkapkan rasa pedih, karena bahasa natural manusia adalah "menangis". Berikutnya hanya ada bahasa kekanak-kanakan yang terlampau tidak masuk akal untuk logika orang dewasa.
Saat dadamu sesak, apalagi yang bisa kau lakukan selain menangis lalu kemudian berpikir singkat dan mengucapkan kata yang terlintas. Seperti saat itu saat ucapan anak TK-ku membuatmu murka dan marah besar, saat kamu memintaku meninggalkanmu, "membohongi diri dan perasaan.
Kita belajar menjadi sebenar-benarnya manusia saat tergugu menahan getir, dan sadar bahwa kita hanya sekumpulan daging berbalut kulit yang terlalu rapuh untuk menahan sakit.
Saat itu datang akan ada pesan "indah pada waktunya" atas nama remeh temeh atau sekedar empati singkat yang tak benar-benar jujur dari sebagian kecil manusia yang memaksa bersimpati, yang sebenarnya tak benar-benar ingin berbagi (sebagian... Terima kasih buat semua sahabat yang dengan segala ketulusannya mendengar cerita cengeng ini). Lalu semua itu hanya air liur yang kita telan untuk melawan dahaga yang teramat sangat.
Al-Kalaf...
Akhirnya lewat rasa sakit, kita diingatkan untuk menjadi sebenar-benarnya manusia yang tak mampu dan tak akan pernah mampu melawan hukum alam.
Homo sapiens hanyalah mahkluk rapuh yang berkeliaran dimuka bumi
Â
Â