Pengembang menjelit bangun tower-tower berikutnya sesegera mungkin, oleh karena uang pesanan maupun cicilan dari pembeli mengalir deras bagaikan sungai ciliung saat banjir ( versi marketing) dengan spanduk Tower 1-8 Sold out tanpa ada sisa sedikit pun.
Kencangnya pengembang melaju dalam membangun tower-tower berikutnya, konon akan dibangun sampai 17 tower, tidak dibarengi dengan kencangnya pengelolaan secara profesional oleh pengelola ( sister company), janji manis saat membeli tapi setelah warga menghuninya pahitnya minta ampun, jika dalam film ada judul secangkir kopi pahit, namun di Rumah susun Green Pramuka yang anda akan terima adalah Segelas empedu kambing. ( pahitnya ampuunnnn dah).
Janji manis bagi pembeli tunai ( Cash) tentang sertifikat hanya isapan jempol belaka, entah sampai tahun kapan sertifikat itu akan keluar Wallahualam. Pengalihan permasalahan kapan sertifikat agar tidak terus menerus dimintakan oleh saya dan kawan-kawan, maka pengelola membuat berbagai macam masalah, seperti kenaikan tarif parkir ( lahan parkir akan dikomersilkan antara jam 8 pagi sampai jam 10 malam), mau buka diskotik kali tengah hari bolong, kenaikan IPL 40% ( Iyuran Pemeliharaan Linkungan) dari Rp 9.000 menjadi Rp 13.000, TENTU skenario dari para sengkuni ini, agar persoalan sertifikat diulur-ulur sampai tower ke 17 selesai dibangun.
Penulis membaca penjelasan dari Pengembang maupun pengelola pada salah satu situs berita yang tidak terlalu dikenal pada kemarin sore, dengan memberikan statement bahwa kenaikan IPL sebesar 40% lebih merupakan keharusan oleh karena naiknya berbagai biaya maupun fluktuasi Rupiah terhadap dollar Hiks. Bagi saya alasan ini sama saja dengan anak kecil yang ketangkap nyuri permen dari toples diwarung.
Penulis sudah menanyakan kepada Sdr yang namanya disebut dalam situs itu, selaku pengelola untuk meminta penjelasan break down dari kenaikan tersebut, khususnya penurunan mata nilai mata uang Rupiah dengan Dollar? hahaahahaha barang apa yang anda beli dengan dollar? tentang lift kah? lift di Faggio sudah hidup mati sejak tahun lalu, apalagi yang Bapak-bapak akan tumbas( beli) dengan dollar? ojo ngapusi mas, tak enteni koe sabtu depan yo.
Kenaikan UMR untuk Security dan Cleaning Service, Insurance dll juga menjadi alasan anda ? hmmm, Manpower ini kalian rektur hanya tenaga out sourcing mas,  dimana kalian se enak udelnya saja keluar masukin mereka, kasihan security warga yang bayar, justru mereka kalian buat menghalau kami jika ada unjuk rasa, TENTANG Listrik? hahahahaa harga yang ditetapkan 10KW lebih dikit dibanding di Rusun lain, jika ditempat yang lain listrik Rp 100.000 ( 83Kw) di Green Pramuka hanya 74 KW) perihal  perparkiran? gini aje coba ajak bos besar cek sekali-kali ke Rusun lain, agar ada perbandingan. Kalian dari Pengelola boleh membela bos sedemikan rupa tapi ingatlah bahwa Kebenaran dan keadilan tidak akan bisa disembunyikan. Pramuka adalah jiwa patriot, Rusun Green Pramuka? rusun reot.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H