Belajar memang identik dengan sekolah. Tapi nyatanya kini belajar ternyata bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja dan juga dari mana juga. Banyaknya media untuk dapat memperoleh informasi menjadi kabar baik. Begitu juga dengan materi yang sangat beragam. Apapun kita bisa pelajari dari manapun itu medianya.
Tapi diluar itu, kembali lagi dengan arti dari belajar yaitu dari tak tahu jadi tahu, dari tak bisa jadi tak bisa. Jadi apapun itu perubahan positif yang kita lakukan/ dapatkan berarti kita sudah belajar. Jadi jika di sekolah yang kita pelajari adalah hard skill, yaitu ilmu pengetahuan. Sedangkan dari kehidupan sehari-hari kita belajar banyak tentang soft skill seperti ; sopan santun, kepercayaan diri, Â rendah hati, Â mengendalikan emosi, dll.
Setiap orang mungkin memiliki pengertian tentang passion itu sendiri berdasarkan persepsi masing-masing. Ada yang bilang passion adalah hal yang paling kita sukai. Ada yang bilang juga passion itu hal yang bikin kita lupa waktu. Pendapat lain bilang kalau tanda sesuatu adalah passion adalah kita tak keberatan kalau saat melakukan sesuatu tanpa bayaran.
Tapi saya suka dengan arti passion itu sendiri, yaitu gairah. Gairah dapat disamakan dengan semangat yang datang dari dalam diri. Apa itu dorongan, sensitifitas, ataupun keinginan yang kuat untuk sesuatu. Menurut  saya berarti bisa sensitif dengan masalah umum yang terjadi di sekitar kita.Â
Bukan berarti mempersulit diri. Tapi di sinilah maksud dari sensitif, yaitu mau menyelesaikan masalah yang menjadi persoalan dan pertanyaan banyak orang. Tak harus sesuatu yang baru, masalah secara global yang sangat banyak dan sulit terpecahkan membutuhkan banyak orang untuk menyelesaikannya, begitu juga dengan kerja sama yang harus dijalin.
Melihat contoh perusahaan besar di Indonesia yang masih berjaya sampai sekarang, walaupun itu di dalam pandemi. Gojek yang tadinya berupa bisnis online kecil sekarang menjadi besar dan masih bisa bejuang. Begitu juga dengan dengan Tokopedia. Keduanya adalah milik anak bangsa. Dua perusahaan itu sebenarnya berdasar dari penyelesaian masalah yang ada di masyarakat. Gojek yang membuat ojek online yang memudahkan orang melewati macetnya jalan dan menonjolkan sisi kebersihan yang menjadi keluhan dari transportasi umum konvensional. Begitu pula dengan Tokopedia yang membuat berbelanja lebih mudah dan dapat dilakukan dari rumah saja. Keduanya memang sama-sama harus melewati tantangan yaitu membangun kepercayaan masyarakat
Tiga hal tersebut memang tak serta merta membuat kita tak akan menghadapi masalah di hari depan. Yang paling penting kita dapat mempersiapkan diri dengan apapun yang akan terjadi. Seperti halnya saat kita akan menghadapi wawancara kelulusan, kita tak akan tahu hal apa saja yang akan dipertanyakan oleh penguji, yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan diri dengan apapun itu kondisinya.
Berharap masa depan akan baik itu sangat baik, karena harapan akan ada bagi dia yang mau berharap. Tapi usaha yang dilakukan akan mengurangi rasa kecewa, karena setidaknya kamu sudah berusaha. (':
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H