Bersama dukung tenaga kesehatan
Hari kasih sayang tahun ini memang sangat berbeda. Kemungkinan tak dapat dirayakan secara meriah dengan perkumpulan, karena adanya pembatasan sosial. Tapi tak perlu kecewa akan hal itu. Saat kita berpikir merasa kurang puas karena adanya pembatasan yang menghambat sosialisasi, mari kita ingat pada tenaga kesehatan.Â
Bobo-boro berpikir untuk senangnya merayakan hari kasih sayang, nyatanya mereka lebih terisolasi dari kita. Mereka belum bisa merasakan kebebasan. Sudah hampir setahun mereka harus patuh dan mengabdi pada tugas. Mungkin yang bisa mereka lakukan hanya ikhlas saja.
Diluar itu, mungkin saja mereka juga pasti mengalami kelelahan yang sangat hebat, baik secara fisik dan mental. Mereka tak bisa bebas bertemu keluarga dan teman. Belum dengan kekhawatiran akan tertular dan gugur. Belum lagi kesedihan akan rekan-rekannya yang gugur dan ketidakmampuan mereka menyelamatkan para pasien. Sungguh tanggung jawab dan beban yang sangat berat bukan yang ada di pundak mereka.
Maka dari itu kita dapat memberikan dukungan dan kasih sayang kepada mereka. Kasih sayang yang dapat kita berikan sebenarnya cukup sederhana, dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada. Karena hanya itulah yang dapat kita lalukan sebagai masyarakat biasa.Â
Biarlah tugas penanganan pandemi ini menjadi tugas pemerintah, tapi menjaga kesehatan dan melindungi diri serta orang di lingkungan sekitar --termasuk kantor, pasar, perumahan, rumah -- menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama. Hanya itu hadiah dan pemberian terbaik untuk teman-teman tenaga medis. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H