Mohon tunggu...
Josephine Winda
Josephine Winda Mohon Tunggu... wiraswasta -

membaca itu candybar dan menulis itu lollypop, yummy !.... googling me windascriptease ;)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gatot Tanpa Kaca [Part 4 - End]

16 Februari 2014   20:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

[caption id="attachment_295771" align="aligncenter" width="500" caption="foto : doc.pri"][/caption]

Enam tahun sejak hari Gatot tanpa kaca dinobatkan………

Seorang gadis manis dengan konde kecil duduk di depan sebuah mimbar kayu berwarna coklat muda. Diatas mimbar terukir dua kata pada plat kuningan: car call.

Mulut gadis itu terarah pada microphone yang ada dihadapannya. Dan dari bibir mungilnya terucap sebaris kalimat yang mengalun dan bernada.

Kepada Bapak Parto, ditunggu di lobby.

Kepada Bapak Parto ditunggu di lobby.

Kami ulangi,…kepada Bapak Parto ditunggu di lobby utama.

Terima kasih!

Baru saja Andari menyelesaikan panggilan tersebut, seorang lelaki jangkung berkacamata menghampirinya.

“Selamat Siang, bolehkah saya meminta tolong Mbak untuk memanggil driver saya? Namanya Yono. Mohon agar menjemput saya di lobby Pintu Timur.”

“Baik akan saya laksanakan segera Pak. Saya ulang ya, Bapak Yono agar segera menuju lobby pintu timur?”

Hei!

Nada suara itu, rasanya Andari mengenalinya! Dan pria itupun mendadak merasa mengenali Andari. Terlambat!

Dhik Andari? Wah tak disangka kita berjumpa lagi disini. Apa kabar? Sudah lama sekali kita tak berjumpa ya?”

Dan dengan senyum kecut Andari memandang lelaki jangkung itu. Ia terlihat bertubuh tegap dan gagah, pertanda sering melatih diri di pusat kebugaran. Wajahnya bersih dan segar. Ia masih mengenakan kacamata. Namun kali ini bukan pantat botol dan tidak menunjukkan ekspresi kelinci seperti dahulu, yang muncul adalah raut muka pria muda terpelajar.

Andari tak tahu harus berkata apa. Sebelum ia membuka mulut, pria itu sudah mendahuluinya.

Dhik Andari, maaf saya harus buru-buru karena ada meeting di tempat lain. Ini kartu nama saya. Dhik Andari dapat menilpun saya kapan saja. Barangkali kita dapat membuat janji temu? Pasti menyenangkan untuk bercakap-cakap mengenai masa lalu. Jangan lupa ya!...”

Lalu dengan tergesa pria yang pernah ia lecehkan itu menyisipkan sebuah kartu nama di tangan Andari. Disitu tertulis, Gatot Pramono Djati – Executive Manager, Wholesale Glass Bottles & Containers.

Hah!

Jadi akhirnya Gatot tanpa kaca berbisnis dibidang kaca, jadi manager pula?!

Andari bagaikan mendengar ribuan kaca pecah ditelinganya! part 1

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun