Di awal 2012, dokter menyampaikan suatu pernyataan yang tidak mungkin terjadi. Tulang muda tulang belakang Kezia kembali tumbuh, sehingga dirinya tidak perlu lagi mengenakan jaket tersebut. Sungguh suatu mujizat dari Tuhan. Tak pernah terbayangkan bagi Kezia.
Belum selesai perjalanan Kezia. Pada pertengahan 2012, Kezia mengalami diare yang membuatnya harus di operasi kembali. Selama empat hari, Kezia di paksa minum cairan yang sangat pekat. Dan sejak saat itu bahkan entah sampai kapan, Kezia harus mencuci usus secara rutin.
Mendengar kesaksian ini membuat saya mengerti betapa berharga hidup. Sungguh tak terbayangkan bagi saya jika menjadi Kezia. Seorang anak yang harus merasakan sayatan pisau sejak sehari lahir ke dunia. Melewati hari-hari dengan suasana ruang operasi. Melihat begitu banyak selang-selang. Merasakan sakit yang luar biasa. Sungguh sangat hebat Kezia. Perjuangannya yang tak henti-henti, bahkan hingga sekarang.
Satu kalimat yang saya ingat ketika ia selesai memberikan kesaksian.
"Meski aku kecil lemah, tetapi Tuhan selalu mengasihiku"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H