Senioritas yang negatif ini dapat menimbulkan image yang tidak baik, baik bagi diri para senior sendiri dan fakultas yang menaunginya. Hal ini bisa saja membuat para junior tersebut merasa dendam karena merasa terancam dan diatur-atur secara semena-mena, yang bisa saja menyebabkan kesenioritasan negatif ini dapat berlanjut ketahun-tahun berikutnya karena dendam yang ingin disalurkan kepada junior lain. Sebagai contoh senioritas negatif yang pernah terjadi yaitu ketika kekerasan para senior di sebuah institut pendidikan pada tahun 2007 menyebabkn hingga 4 junior meninggal dunia, yang diduga terluka karena dipukuli oleh senior mereka.
Dari contoh di atas sebenarnya sudah terbukti bahwa penyalahgunaan kekuasaan seseorang dapat mengakibatkan kerugian, baik dari pihak yang melakukan dan yang menjadi korban, serta masih banyak pihak lain yang dirugikan. Orientasi tidak perlu digunakan dengan cara kekerasan, toh kita juga sudah tidak hidup di zaman dimana perang masih menjadi hal yang lazim. Jika saja senior dapat memanfaatkan kedudukannya untuk menyalurkan hal yang positif, maka para junior juga akan merasa nyaman untuk beradaptasi dengan dunia barunya yang cukup terasa berbeda dengan masa ketika sekolah dasar maupun sekolah menengah, juga tanpa perlu merasa takut atau dendam terhadao seniornya. Kesenioritasan yang positif juga dapat meninggalkan kesan baik baik terhadap universitas yang menjadi pilihan para mahasiswa baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H