Mohon tunggu...
Josephine Madeline Lengkong
Josephine Madeline Lengkong Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

xixi

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Curug Pangeran: Wisata Air Es di Bawah Kaki Gunung Salak

6 Januari 2022   21:49 Diperbarui: 6 Januari 2022   22:11 1955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Curug merupakan salah satu tempat wisata yang sedang diminati oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dalam bahasa sunda curug berarti air terjun. Menutup tahun 2021 dengan menikmati indahnya air terjun yang jernih adalah salah satu pengalaman tak terlupakan dari perjalanan menyenangkan bersama teman-teman. 

Tepat 2 hari sebelum 2021 berakhir yaitu tanggal 30 Desember 2021, kami mengunjungi Curug Pangeran yang berada pada Kawasan Wisata Gunung Bunder di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor, Jawa Barat. Perjalanan dari Jakarta menuju Curug Pangeran memakan waktu kurang lebih 90 menit. Saat itu kami menggunakan mobil melalui Tol Jagorawi dan keluar di Tol Sentul.

Sebelum berangkat menuju Curug Pangeran, kami mampir ke salah satu pasar terdekat terlebih dahulu untuk membeli bahan dan perlengkapan karena kami akan membuat makanan sendiri di Curug Pangeran. Walaupun hanya memasak indomie dan telur, tetapi kebersamaannya yang terpenting. 

Perjalanan yang cukup lama, kami habiskan dengan berbagi cerita satu sama lain, mendengarkan lagu, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menghilangkan kebosanan. 

Tidak terasa ternyata sudah 75 menit kami habiskan perjalanan Bersama. Memasuki Kawasan Bogor, hujan mulai membasahi jalanan, pada saat itu kami mulai bimbang apakah aman jika melanjutkan perjalanan dan bermain air di curug dengan cuaca yang tidak bersahabat?, namun alam berkata lain, sesampainya di Kawasan Wisata Gunung Bunder ternyata hujan mulai berhenti dan matahari mulai menampakkan dirinya lagi seakan memperbolehkan dan menyambut kami untuk bersenang-senang di akhir tahun 2021.

Sebelum sampai di parkiran Curug Pangeran, kami harus melewati pintu masuk Kawasan Wisata Gunung Bunder yang ternyata kawasan tersebut sering digunakan untuk pelatihan TNI. 

Dalam perjalanan menuju ke tempat parkir, kami disuguhi pemandangan hutan dan pepohonan yang menari-nari tertiup angin, walaupun kekurangan dari perjalanan ini adalah keadaan jalanan yang rusak dan belum diperbaiki jadi sekitar 300 meter mobil kami terguncang akibat bebatuan yang memenuhi jalanan dari pintu masuk ke parkiran, ditambah lagi rute perjalanan naik turun yang menghambat perjalanan kami. 

Bukan perjalanan yang mudah tetapi tetap kami nikmati karena ditemani udara dingin pegunungan dan pemandangan indah yang memanjakan mata.

Sesampainya di tempat parkir, kami segera bersiap-bersiap membawa perlengkapan yang akan kami gunakan di Curug Pangeran. Perjalanan dari tempat parkir menuju Curug Pangeran memakan waktu 5 menit dan jarak tempuh 100 meter dengan berjalan kaki. 

Seperti perjalanan curug pada umumnya, bebatuan licin, tanah yang masih basah, serta ranting-ranting pohon yang menemani perjalanan kami menuju tempat tujuan. 

Akhirnya sampailah kami di depan loket Curug Pangeran, untuk biaya masuk dikenakan tarif Rp.10.000 per orang belum termasuk biaya tempat penyimpanan tas, kamar mandi, dan pelampung, tetapi biaya-biaya tersebut optional mau dipakai atau tidak. 

Kami menyewa tempat penyimpanan tas untuk menaruh barang-barang yang tidak dibutuhkan saat bermain di curug seperti baju ganti, alat mandi, dll, tetapi untuk barang-barang berharga seperti Handphone dan dompet tetap kami bawa dengan menggunakan satu tas bersama. Tidak lupa kami juga membawa kompor dan gas kecil, serta bahan-bahan untuk memasak di sekitar bantaran Curug Pangeran.

Setelah persiapan dirasa cukup, kami segera turun ke Curug Pangeran. Belum membasahi badan dengan air saja kami sudah mulai merasa dingin walaupun baru telapak kaki yang menyentuh dinginnya air di Curug Pangeran ini. "Ya Namanya juga air terjun dibawah kaki Gunung Salak ya pasti dingin, jadi kuat-kuatin aja ya guys" Ucap Kennu, salah satu sahabat kami.

Memang benar ucapan Kennu karena air disana seperti air yang baru keluar dari lemari pendingin, ditambah udara dingin yang berhembusan menambah dinginnya suasana dan air di Curug Pangeran. 

Karena merasa angin bertiup cukup keras dan membuat kami kedinginan, maka sebelum melanjutkan menghabiskan waktu di Curug Pangeran, kami membuat indomie yang dicampur dengan telur dan sosis, "Wah makan indomie sambil lihat pemandangan dan merasakan dinginnya air curug emang gaada yang bisa ngalahin sih!" Seru Medira, salah satu sahabat kami.

Setelah mengisi energi dan menghangatkan tubuh dengan semangkuk indomie, akhirnya kami mulai menelusuri dan bermain di Curug Pangeran. 

Di curug ini ada beberapa tingkat aliran air, mulai dari tingkat pertama dimana terdapat air terjun terbesar yang mengalir dari ketinggal 10 meter, ditingkat pertama ini bisa digunakan bagi siapa saja yang ingin memicu adrenalin dengan melompat dari ketinggian 10 meter dan kedalaman kolam dibawahnya mencapai 5 meter. 

Mungkin bagi kalian yang merasa tertantang dan berani untuk melompat dari ketinggian 10 meter bersamaan dengan derasnya air terjun bisa mencoba Curug Pangeran. Di tingkat yang kedua ada aliran kecil dan kolam yang biasa digunakan untuk bersantai-santai karena memiliki kedalaman air tidak mencapai 1 meter. 

Di tingkat ini, kami gunakan untuk sekedar berfoto dan menikmati pemandangan yang terpampang nyata. Sebenarnya ada satu tingkat lagi, tetapi kami memutuskan tidak bermain disana karena terlalu jauh dari tempat kami menaruh tas dan kompor.

Setelah cukup lama bermain di Curug Pangeran, kami memutuskan untuk menyudahinya karena langit mulai gelap dan hujan kembali membasahi bebatuan yang ada disekitar curug, lalu kami mulai membersihkan alat-alat yang tadi digunakan untuk memasak dan segera pergi mandi. 

Setelah selesai membersihkan diri, terdengar suara sirine dari pos rescue, hal tersebut membuat kami bingung dan bertanya-tanya untuk apa suara tersebut, "Itu suara penanda teh, biasanya kalo hujan aliran air disini mulai deras dari atas air terjun dan sirine penanda dibunyikan jika sudah ada sinyal aliran deras dari radius 1 kilometer, ya jadi pengunjung udah gaboleh berenang lagi karena nanti bisa terseret air dan bisa jadi banjir tinggi di curug ini" Jawab Teteh Lia, salah satu penjaga di tempat penitipan barang. Beruntungnya kami masih bisa menikmati Curug Pangeran dengan waktu yang cukup lama sebelum hujan menghentikan kami.

Walaupun air di Curug Pangeran bisa dibilang lebih dingin dibandingkan dengan curug-curug lainnya, tetapi kami merasa Curug Pangeran bisa menjadi salah satu tempat wisata yang patut disinggahi oleh semua kalangan masyarakat, terutama bagi masyarakat perkotaan yang jarang menemukan indahnya air terjun seperti Curug Pangeran di perkotaan, melipir sedikit dari hiruk pikuk Kota Jakarta bisa menjadi salah satu alternatif menghilangkan penat dan stress loh. 

Banyak spot foto menarik yang instagrammable dihiasi dengan pemaparan indahnya pepohonan hijau, bebatuan indah, serta air terjun. Selain itu jernihnya air di Curug Pangeran juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang ingin berkunjung. 

Tidak hanya itu, akses atau jalan yang bisa dikatakan cukup mudah karena tidak perlu berjalan jauh dari tempat parkir juga sangat membantu bagi kalian yang ingin membawa anak-anak dan orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun