Meningkatkan rasa empati dan peduli
   Film kedokteran tentunya menggambarkan interaksi antara tenaga medis dan pasien. Ini dapat membantu penonton memahami pentingnya empati, kepedulian, dan komunikasi yang baik dalam hubungan dokter-pasien.
   Memiliki banyak manfaat, bukan berarti tidak memiliki kekurangan. Tentu saja tidak semua film memiliki sisi positif saja, contohnya seperti series berjudul "House" yang tayang pada tahun 2004. Beberapa episode dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi kita, dan banyak juga yang tidak mengajarkan apapun, bahkan menyesatkan. Tidak sedikit komentator yang berkomentar mengenai bagaimana dokter di film ini salah mendiagnosis pasien.Â
   Namun balik lagi mengenai tujuan film dibuat, film dibuat hanya sebagai hiburan. Tidak kurang, tidak lebih. Penulis cerita bukanlah dokter, dan dokter bukanlah penulis cerita. Penulis cerita tidak mengetahui hal-hal terperinci mengenai anatomi tubuh dan lain-lain. Penulis cerita hanya menulis sesuai dengan pengetahuan dasar yang mereka ketahui. Maka dari itu, jangan berharap banyak dengan film-film bertema kedokteran. Ambil positifnya saja!Â
   Film bertema dunia kesehatan dapat memberikan peluang bagi penonton dalam mengetahui hal-hal dasar dalam menjaga kesehatan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua film bertema dunia kesehatan mengandung hal positif. Beberapa film kesehatan cenderung bersifat tidak realistis atau memiliki informasi yang salah, karena itu penonton harus memilah film medis dengan bijak. Maka dari itu, alangkah baiknya untuk para penonton menjadi bijaksana dalam memilih tontonan serta meluangkan waktu seminggu sekali untuk menonton film bertema kesehatan.
Penulis : Josephine Khu dan Samuel Setiawan
SMA Citra Kasih Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H