Mohon tunggu...
Josephine Graciella
Josephine Graciella Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Batik Khas Kota Seribu Industri Sejuta Jasa

5 November 2024   22:30 Diperbarui: 5 November 2024   22:53 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai orang indonesia, kita sepatutnya bangga atas kekayaan yang dimiliki negara kita. Salah satu kekayaan Indonesia yang terkenal dikalangan negara-negara tetangga adalah batik. Batik merupakan kesenian tradisional Indonesia yang telah diwariskan satu generasi ke generasi lainnya dan setiap motifnya berkaitan dengan kebudayaan Indonesia. Kesenian dari negara kita yang satu ini telah diakui dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 yang lalu. Sejak saat itu setiap tanggal 2 Oktober ditetapkan menjadi Hari Batik Nasional. 

Batik pun berasal dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya yaitu khas Kota Tangerang. Kota Tangerang memiliki julukan yang sangat menarik, yaitu Kota Seribu Industri Sejuta Jasa. Kota Tangerang memiliki julukan tersebut karena Kota Tangerang adalah kota metropolitan yang menjadi pusat industri dan manufaktur. Batik khas Kota Tangerang ini pastinya tidak kalah menarik dan unik dibanding dengan batik khas dari daerah lain, karena batik khas Kota Tangerang ini memiliki perpaduan budaya dari beberapa suku, yaitu Betawi, Sunda, dan juga Cina. Yuk, kita simak kira-kira ada motif apa saja sih yang terdapat pada batik khas Kota Tangerang? 

Dari perpaduan berbagai budaya, batik khas Kota Tangerang ini terbentuk menjadi berbagai motif yang menarik dan juga unik karena pastinya setiap jenis batik dari setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macam motif yang menjadi ciri khas batik Kota Tangerang:

1. Motif Lenggang Cisadane 

Motif batik ini menceritakan tentang sebuah tarian khas Kota Tangerang yang dinamakan tari Lenggang Cisadane yang dimana tarian tersebut ditampilkan oleh 13 penari dari 13 kecamatan yang ada di Kota Tangerang. Motif batik ini juga memiliki perpaduan berbagai tarian dari beberapa daerah, yaitu Betawi (Jali-jali), Sunda (Jaipong), Cina, dan juga Jawa.

2. Motif Perahu Naga

Motif batik ini menceritakan tentang salah satu tradisi Cina, yaitu pertandingan Perahu Naga yang dilakukan di Sungai Cisadane pada saat perayaan Peh Cun atau Hari Bakcang.

3. Motif Jembatan Berendeng

Motif batik ini menceritakan tentang suatu jembatan penghubung yang berada di Kota Tangerang yang juga menjadi salah satu ikon dari kota tersebut.

4. Motif Pintu Air Sepuluh

Motif batik ini menceritakan tentang pintu air sepuluh atau bisa juga disebut bendungan sangego. Bendungan ini telah dibangun pada tahun 1927 oleh kolonial Belanda yang sekarang menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Tangerang.

5. Motif Al-A'zhom

Motif batik ini menceritakan tentang sebuah masjid megah yang ikonik di Kota Tangerang. Masjid ini telah dibangun pada tahun 1997 dan masih beroperasi hingga sekarang.

6. Motif Jam Gede Jasa

Motif batik ini menceritakan tentang sebuah tugu yang menjadi ikon Kota Tangerang. Tugu Jam Gede Jasa ini telah dibangun pada tahun 2016 lalu dan masih berfungsi dengan baik hingga sekarang.

"Batik khas Kota Tangerang memiliki motif yang sangat keren, lalu jika dipakai untuk sehari-hari juga tetap bagus dan tidak terkesan jadul. Dengan kita memakai batik, kita sudah turut melestarikan budaya Indonesia", ujar Gavriella Charlotte Cornelius. Jadi, sebagai warga kota Tangerang sudah sebaiknya kita turut melestarikan kesenian batik khas kota kita tercinta ini. Jangan biarkan kesenian-kesenian yang membanggakan terlupakan hanya karena kita yang malas dalam melestarikannya. Karena batik ini adalah warisan turun temurun yang harus kita jaga keberadaannya. Yuk, lestarikan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun