Tangerang -- September lalu, Chandra Liow membagikan kisahnya dalam berjuang melawan Covid-19 yang menyerang tubuhnya. Sebelumnya, pria berusia 28 tahun ini, yang merupakan seorang pembuat konten dan juga aktor, sempat tiba-tiba saja hilang dari media sosialnya sehingga membuat para pengikutnya bertanya-tanya.
Hingga akhirnya, pada 11 September 2021, Chandra mengunggah sebuah video lewat akun YouTubenya yang berjudulkan "Saya Harusnya Sudah Meninggal Karena COVID".
Postingan tersebut berhasil mencuri perhatian banyak orang, terutama para pengikut media sosialnya.
Chandra tidak memberikan penjelasan apa pun selain lewat unggahan video tersebut.
Hingga akhirnya, pada 15 September lalu, Deddy Corbuzier mengunggah video di YouTubenya, dengan mendatangkan Chandra Liow sebagai bintang tamunya. Namun, Chandra tidak datang sendirian. Dia datang bersama ayahnya, yang dia mention pada video YouTubenya sebagai sosok pahlawan yang menyelamatkan hidupnya.
Chandra, yang merupakan penggemar film super hero Avengers, yang sangat mengagumi tokoh Kapten Amerika, mengatakan pada videonya bahwa bukan lagi Kapten Amerika yang menjadi panutannya, melainkan ayahnya. "Kapten Amerika nyelamatin semua orang, tapi belom pernah nyelamatin gue," candanya.
Deddy pun juga menimpalinya di awal video, "Sekarang Kapten America udah nomor 2 katanya," dan disambut tawa oleh Chandra dan ayahnya.
Dalam video tersebut, Chandra mengungkapkan bahwa sebetulnya hubungannya dengan orang tuanya tidak terlalu dekat. Saat Chandra terkena Covid-19 pun, dia tidak mengatakan secara terang-terangan bahwa dirinya terkena Covid-19.
"Gue kena Covid, untuk pertama kalinya. Gue mikir, ini saatnya gue kasih tau bokap dan nyokap, gue cuma mau mengabari dengan pikiran mengabari aja. Gue gak minta sama sekali mereka untuk dateng. Cuma kayak: Pa, Ma, ini aku di rumah lagi kena Covid, gitu," kata Chandra, dan langsung dicelah oleh ayahnya, "Eh enggak, enggak bilang Covid. Bilang lagi sakit."
Namun, perasaan orang tua tidak pernah salah terhadap anaknya. Ayah dan ibunya pun akhirnya datang ke rumah Chandra. "Tapi saat itu, saya melihat ada sesuatu yang gak beres, sesuatu yang lain, saya mikir ini pasti ada sesuatu," ujar ayah Chandra.
"Naluri seorang ayah, melihat sesuatu yang terjadi, sudah..." kata ayah Chandra. Memang betul, selama Chandra terserang Covid-19, ayahnya merupakan orang yang berdiri paling depan untuk keselamatannya. Ayahnya tak berhenti memasangkan oximeter untuk memastikan tingkat saturasi Chandra. Sempat ada kejadian, saat oximeter yang mereka miliki eror, dan membuat ayah Chandra panik karena keadaan Chandra saat itu sedang drop sehingga ayah Chandra akhirnya mencari ke berbagai tempat demi mendapatkan alat pengukur saturasi tersebut.
Akhirnya, setelah itu Chandra dibawa ke rumah sakit. "Di 70 itu (tingkat saturasinya) saya harus paksa dia ke rumah sakit," kata ayah seorang pembuat konten yang memang sudah terbiasa hidup mandiri ini.
Beberapa kali pun ada momen saat ayah Chandra tak mampu membendung air matanya saat menceritakan bagaimana kondisi Chandra yang dirawat saat itu dengan keadaan yang sangat drop.
Dengan keadaan yang tidak karuan, dengan beraktivitas di satu ruangan dengan Chandra yang merupakan ruangan khusus untuk pasien Covid-19, ayahnya tetap bersikeras untuk bersama anaknya. Sayangnya, ibu Chandra tertular Covid-19 sehingga hanya sang ayahlah yang mampu menemani Chandra.
"Dia tidak berdaya, tatapannya kosong ke atas begitu, dan saya tegur dia: Chandra, Papa di samping kamu, kuat kamu ya," ujar ayah Chandra dengan suara sedikit bergetar, dan dibalas dengan tangisan haru Chandra di sampingnya.
Dari peristiwa ini, kita bisa lihat seberapa besar konsekuensi yang berani diambil oleh seorang ayah untuk menemani dan mengembalikan kesehatan putranya. Padahal, saat itu ia sangat rentan untuk tertular Covid-19. Ayah Chandra menyampaikan bahwa ia sampai ditegur oleh petugas kesehatan karena hanya mengenakan alat pelindung diri seadanya.
"Saya langsung pegang Chandra, saya bilang: kuat. Papa gak akan pernah tinggalkan, walaupun ada risiko apa pun di sini, Papa tetap relakan," ujarnya sambil menggenggam tangan anaknya.
Kasih orang tua memang tidak akan pernah pudar: akan selalu rela memberikan segalanya untuk anaknya. Seperti ayah Chandra, yang sama sekali tidak memedulikan konsekuensi dalam menemani Chandra di tengah virus yang tidak terlihat. Tanpa ragu, orang tua pasti akan memberikan apa pun untuk anaknya, sekalipun nyawanya yang dipertaruhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H