Mohon tunggu...
Josephine
Josephine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa S1 dengan program studi Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Menjadi Seorang Fangirl bagi Remaja

13 Oktober 2023   18:27 Diperbarui: 13 Oktober 2023   18:39 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://koreanupdates.com/2022/09/26/the-new-era-of-seventeen-the-spectacular-world-class-performances-at-seventeens-world-tour-be-the-sun-jakarta/#pr

MAKNA MENJADI SEORANG FANGIRL BAGI REMAJA

Oleh : Josephine

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Dosen Pengampu : Drs. Syafruddin Pohan, S.H, M.Si, Ph.D.

Email : josephinepoh22@gmail.com

Dewasa ini, banyak kebudayaan asing telah masuk ke Indonesia, salah satunya adalah masuknya kebudayaan Korea Selatan ke Indonesia atau yang dikenal sebagai Korean Wave atau Fenomena Hallyu. Korean Wave merupakan sebuah istilah untuk tersebarnya budaya populer Korea ke berbagai penjuru dunia.

Masuknya Korean Wave ke Indonesia pertama kali pada tahun 2002 diperkenalkan melalui drama Korea yang berjudul "Winter Sonata" dan "Endless Love". Seiring berjalannya waktu, hal ini kemudian memicu kemunculan K-pop (Korean Pop) di Indonesia. Salah satu faktor yang membuat K-pop banyak digemari oleh masyarakat, yaitu adanya aliran musik yang unik, serta diiringi dengan tarian yang dilakukan oleh penyanyinya. Selain musik yang unik, K-pop juga menyuguhkan visual dari idola yang tentunya membuat K-pop semakin digemari khususnya oleh para remaja wanita.

Berkembangnya K-pop di Indonesia menyebabkan terbentuknya pengelompokkan penggemar yang dikenal sebagai Fandom (Fans Kingdom). Dalam dunia K-pop, fandom adalah tempat berkumpulnya sekelompok orang yang terhubung melalui minat yang sama terhadap suatu objek. Pada dasarnya, fandom terdiri atas individu yang memiliki kesamaan dalam menyukai suatu idola. Sebagai contoh, fandom Carat yang merupakan nama fandom untuk para penggemar yang menggemari Seventeen.

Selain fandom, ada juga istilah lain yang sering digunakan dalam dunia K-pop, yaitu fangirl. Fangirl merupakan sebutan untuk para penggemar perempuan yang memiliki dedikasi tinggi pada idolanya. Seorang fangirl pada umumnya memiliki minat yang sangat besar untuk mengikuti perkembangan dan kegiatan yang sedang dilakukan idolanya. Adapun beberapa kegiatan fangirling yang sering dilakukan oleh seorang fangirl, antara lain menonton film, mendengarkan musik, menonton konser, mencari informasi seputar idola mereka di media sosial, dan sebagainya.  

Akan tetapi, hingga saat ini, bila dilihat dari kajian paradigma positivisme, masyarakat di Indonesia masih saja meninjau kegiatan fangirling ini dari sisi negatifnya, misalnya menjadi terobsesi berlebihan dengan idolanya, melupakan budaya negaranya sendiri, boros, malas belajar, dan sebagainya. Masyarakat menilai bahwa kegiatan fangirling ini hanyalah sebuah kegiatan yang membuang-buang waktu dan uang para remaja. Padahal, apabila kita melihat dari sisi positifnya, kegiatan fangirling ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas karakter dan produktivitas remaja di Indonesia.

Beberapa hal positif yang dapat dirasakan dari menjadi seorang fangirl :

  • Mempelajari bahasa dan budaya baru secara otodidak

Disadari atau tidak, dengan sering mengikuti segala informasi kegiatan yang berkaitan dengan idolanya, para fangirl secara perlahan akan mulai mengerti dan mengenal tentang kebudayaan Korea, seperti gaya berpakaian, gaya berbahasa, makanan, cara bersikap, produk kecantikan, dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, para fangirl yang sering menonton talk show idola mereka juga secara alami akan mengalami dorongan untuk mempelajari bahasa Korea. Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat memahami apa yang dibicarakan oleh idola mereka. Sebagai contoh, para Carat yang rela mempelajari bahasa Korea demi bisa menonton salah satu program reality show Seventeen, yaitu Going Seventeen.

  • Mengembangkan kreativitas menulis

Julukan "orang yang suka berhalusinasi tinggi" sudah merupakan hal yang wajar di kalangan para fangirl. Padahal, berhalusinasi tinggi artinya seseorang tersebut memiliki tingkat imajinasi yang tinggi. Tidak sedikit fangirl yang memanfaatkan kemampuan imajinasinya ini untuk menulis beragam cerita fiksi (fanfiction) yang menarik. Sebagai contoh, salah satu fanfiction Seventeen yang berjudul "My Giant Baby" yang telah dibaca oleh lebih dari 800 ribu orang di Wattpad. Di samping itu, masih terdapat banyak fanfiction lainnya yang bahkan telah diterbitkan menjadi sebuah novel ataupun diadaptasi menjadi sebuah film.

  • Memperluas relasi sosial

Sebagai sesama penggemar idola, fangirl yang saling bertemu di dunia nyata ataupun dunia maya tentunya akan lebih mudah untuk berinteraksi satu dengan lainnya. Ini karena mereka memiliki kesamaan, yaitu menyukai idola yang sama. Adapun salah satu contoh interaksi antar penggemar adalah para Carat yang memanfaatkan Twitter sebagai tempat untuk saling bertukar informasi dan mengenal sesama penggemar di media sosial tersebut. Melalui media sosial ini, Carat dapat bertemu dan mengenal orang-orang baru yang memiliki ketertarikan yang sama terhadap grup Seventeen. Bahkan, tak jarang, pertemanan di dunia maya ini bisa saja berlanjut menjadi berteman di dunia nyata. Dengan kata lain, dengan menjadi seorang fangirl, kita dapat memperluas jaringan pertemanan kita, bahkan hingga ke negara internasional.

  • Menumbuhkan sikap kepedulian antar sesama

Tak dapat dipungkiri, banyak penggemar artis K-Pop yang telah sering melakukan penggalangan dana untuk membantu lingkungan sekitarnya yang membutuhkan. Hal ini ditunjukkan melalui aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh Carat Indonesia untuk melawan virus corona. Di tengah badai pandemi yang makin kencang, Carat melalui platform "Kitabisa" membuka pintu donasi. Donasi ini kemudian disalurkan berupa bantuan alat pelindung diri (APD), desinfektan, kebutuhan harian untuk keluarga yang terisolasi, serta bantuan untuk tenaga medis. Hingga periode berakhir, Carat Indonesia telah berhasil mengumpulkan lebih dari 52 juta rupiah dengan total 1011 donasi. Dari aksi tersebut, dapat dibuktikan bahwa penggemar idola K-Pop juga memiliki rasa empati dan kekeluargaan dengan sesamanya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang fangirl bagi remaja tidak sepenuhnya membawa pengaruh buruk, tetapi juga terdapat sejumlah pengaruh baik yang dapa dirasakan darinya. Namun, sebagai seorang fangirl, para remaja tentunya juga dituntut untuk mampu mengontrol diri untuk tidak terlalu terobsesi terhadap idolanya. Adapun pembagian waktu juga perlu dilakukan secara bijak agar para remaja tidak hanya menghabiskan seluruh waktunya dalam melakukan kegiatan fangirling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun