Kedua, pola pembelajaran interaktif di rumah harus menjadi bagian dari semua pembelajaran. Guru harus terbiasa mengajar online, begitupun orang tua harus terbiasa mendampingi putra-putrinya belajar online di rumah.Â
Pada dasarnya, orang tua memang tidak bisa menggantikan peran guru sepenuhnya. Maka dari itu perlu adanya komunikasi dengan guru, misalnya terkait materi dan media pembelajaran apa yang akan digunakan.Â
Ketiga, pembelajaran interaktif di rumah ini harus mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan dan membentuk siswa yang mandiri serta berkarakter.
Pandemi belum usai dan pembelajaran daring mungkin masih akan dilaksanakan di sejumlah daerah hingga kondisi benar-benar membaik. Para guru hendaknya terus meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan dan menyampaikan materi serta melaksanakan pengelolaan kelas yang baik sehingga kualitas pembelajaran yang diberikan dapat terus meningkat.
Di sisi lain, siswa hendaknya berupaya untuk selalu fokus dalam mengikuti pembelajaran agar hasil yang diperoleh lebih optimal. Sekolah hendaknya berupaya menyediakan sarana dan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran.
COVID-19 memberikan pelajaran penting bagi kita semua, mengubah pola kenyamanan sebuah pembelajaran, dan mengubah sistem yang terbiasa kita lakukan selama bertahun-tahun.Â
Hal ini menumbuhkan kesadaran bahwa setiap keluarga hendaknya memiliki kurikulum keluarga dengan visi dan misi yang jelas, sehingga peran sekolah adalah pelanjut dari kurikulum keluarga tersebut.Â
Sekolah saat ini harus mampu membangun kreatifitas, mengasah skill siswa, dan meningkatkan kualitas diri siswa dengan perubahan sistem, cara pandang, dan pola interaksi dengan teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H