Mencermati tulisan-tulisan saya empat tahun lalu, satu per satu sampai dengan Pilpres kemarin, rasanya tidak berlebihan bahwa tingkat akurasinya cukup tinggi untuk analisa dan pemetaan yang terjadi sekarang ini, dan juga sangat mendekati situasi sekarang ini.
Dimulai dengan:
Menakar Kekuatan Calon DKI-1 & 2, Pemanasan 2014
kemudian:
What’s Next Setelah Pilgub DKI Jakarta 2012?
lanjut dengan:
Tamparan Keras untuk Gerindra, Ancang-ancang 2017, 2019 dan 2024
dan kemudian:
Peta Kekuatan Politik Pasca Pilpres 2014
Bagaimana dengan Ahok?
Di tengah terpaan badai cercaan, caci maki, serangan bertubi-tubi yang menghantamnya, Ahok dengan tegar menghadapinya satu per satu. Kubu rasis Haji Lulung (PPP) yang sejak awal mempermasalahkan etnis dan agama Ahok adalah yang paling lantang bersuara. Belum lagi M. Taufik – Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta – malah menyuarakan supaya Ahok pindah kewarganegaraan sekalian (http://www.merdeka.com/politik/taufik-tantang-ahok-sekalian-pindah-kewarganegaraan.html). Kembali lagi jajaran Gerindra dengan kompak menghancurkan partainya beramai-ramai; Fadli Zon, M. Taufik, Desmond J. Mahesa, Ahmad Muzani dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sangat kontra-produktif.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!