Mohon tunggu...
Joseph Chen
Joseph Chen Mohon Tunggu... -

Kota Semarang adalah asalku, kerja di Jakarta. Menulis adalah salah satu hobby'ku. Sekarang ikut menggawangi Blog keroyokan yang bernama gloBAL communiTY nusantaRA... BALTYRA.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Situs Portal Berita Palsu yang Sudah Diblokir

1 Agustus 2014   13:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:42 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Josh Chen – Global Citizen Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H baru saja berlalu. Aroma opor ayam, semur, rendang dan hangat serta harumnya ketupat pemberian para sahabat belum hilang dari ujung lidah. Tidak disangka-sangka, di tengah ketenangan dan kedamaian (sementara) di penghujung hiruk pikuk pilpres yang baru lewat, ternyata sudah dicemari serbuan tujuh situs portal berita palsu. Situs-situs tersebut adalah: liputan6.com, detik.com, tempo.co, antaranews.com, tribunnews.com, inilah.com dan kompas.com. (Belakangan sudah menjadi 10 situs yang dipalsukan). Ketujuhnya tinggal ditambah - - news.com saja, misalnya: kompas.com - - news.com; dan isinya bisa diduga, sementara diperkirakan terkait dengan calon presiden tertentu yang sangat tidak bisa menerima proses dan hasil pemilihan presiden 2014 kali ini. Bisa jadi Sang Calon Presiden tidak terkait sama sekali, bisa jadi ini semua adalah ulah para pendukung fanatiknya yang membabibuta, namun yang jelas, situasi ini sudah tidak sehat dan tidak kondusif dalam perpolitikan nasional Indonesia. Semua berita dari semua situs portal berita palsu tersebut sangat subjektif dan sangat berpihak kepada pihak yang tidak diuntungkan dengan hasil dan situasi pilpres kali ini. Berikut adalah screenshot dari beberapa situs portal berita palsu tersebut:

'Tribunnews - palsu'
'Tribunnews - palsu'
'Detikdotcom - palsu'
'Detikdotcom - palsu'
'Antaranews - Palsu'
'Antaranews - Palsu'
Di semua situs portal berita palsu, bagian atasnya tertulis sama semua: “Your Stunning Daily News”. Dan cuplikan atau teaser berita di sebelah kanan di seluruh situs palsu sama semua. Malah di situs ‘kompasdotcom-palsu’ muncul iklan seronok. Kalau dicermati lebih jauh, di bagian bawah semua berita provokatif itu ada nomor halaman yang biasanya menunjukkan karena banyaknya berita (atau komentar) di satu halaman, dapat klik nomor halaman tersebut untuk membuka halaman selanjutnya. Silakan coba diklik salah satu nomor secara acak. Siap-siap untuk terkejut karena nomor berapapun yang diklik akan muncul template seperti ini: [caption id="attachment_73496" align="alignnone" width="1000" caption="Iklan seronok"]
Iklan seronok
Iklan seronok
[/caption]
'Template create own news'
'Template create own news'
Dan di bagian “Source”, akan keluar pilihan situs portal berita yang dipalsukan. Sepertinya template ini adalah untuk memasukkan berita-berita sesuai “selera” atau sesuai “pesanan”. Penelusuran lebih jauh dengan beberapa tools situs, didapat bahwa sebenarnya yang didaftarkan adalah domain ‘com - - news.com’ seperti dapat dilihat dari dua situs penelusuran domain dan informasi terkaitnya. [caption id="attachment_73490" align="alignnone" width="1000" caption="Penelusuran dengan betterwhois"]
Penelusuran dengan betterwhois
Penelusuran dengan betterwhois
[/caption] [caption id="attachment_73493" align="alignnone" width="1000" caption="Penelusuran dengan domaintools"]
Penelusuran dengan domaintools
Penelusuran dengan domaintools
[/caption] Domain ‘com - - news.com’ ini baru didaftarkan tanggal 2 Juli 2014, berlaku hanya satu tahun. Sepertinya pelajaran berharga dari situs ‘Quick Qount’ (PUSKAPTIS) yang menggunakan WordPress, kali ini menggunakan situs dengan domain berbayar. Dan sepertinya hosting termurah yang ada – karena ada ‘Domain Status: clientTransferProhibited’, dimana hosting yang lumayan tidak akan membatasi transfer ke hosting mana saja kapanpun. Tapi tetap saja entah karena terbatasnya waktu atau kemampuan yang terbatas, semua tampilan situs palsu sama persis (layout, font, warna, dsb) dan gaya penulisan yang sama di semua situs. Pemblokiran ini karena Menkominfo yang waras atau untuk menutupi partai politik tunggangannya yang sekarang sedang menggebu-gebu bersama kubu Prabowo - Hatta? Masihkah petualangan dan manuver politik ini berlanjut? Sampai kapan? Bisa juga dibaca di: http://baltyra.com/2014/07/30/tujuh-situs-portal-berita-palsu-memerkeruh-suhu-politik/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun