Hari ini saya baru mendengar jika Nunuk Nuraini, sang peracik berbagai varian rasa dari mie instan paling populer di tanah air, Indomie, meninggal dunia pada rabu, 27 Januari 2021. Ibu Nunuk Nuraini berpulang ke pangkuan yang Kuasa di usia 59 tahun.
Di balik popularitas Indomie yang mendunia, namanya tentu tidak mungkin akan terlupakan. Sebagaimana diketahui, Ibu Nunuk Nuraini telah bekerja sebagai peramu berbagai rasa Indomie selama hampir 30 tahun. Tak hanya mendunia, Indomie racikan bu Nunuk bahkan dinobatkan sebagai mie instan terenak versi LA Times pada November tahun 2019 lalu.
Indomie pertama kali diluncurkan pada awal tahun 70an dengan varian rasa kaldu ayam. Hingga kini, Indomie rasa kaldu ayam masih sangat dinikmati. Siapa yang tak bernah mencicipi lezatnya Indomie kuah yang satu itu?
Meski keberadaan mie instan terus menjadi perdebatan hingga kini, terutama soal manfaat dan efeknya untuk kesehatan, nyatanya Indomie tak pernah hilang dari pasar bahkan varian rasanya min beragam dari hari ke hari.
Beberapa alasan produk mie instan makin populer dari tahun ke tahun karena harganya yang sangat terjangkau. Tentu kita masih ingat pernyataan Ridwan Kamil beberapa waktu lalu yang menyebut Indomie dan sosok ibu Nunuk sebagai pahlawan bagi anak kos. Anak kos mana yang tak bersyukur dengan adanya Indomie, terutama di akhir bulan saat uang kiriman mulai menipis?
"Coba anak-anak mahasiswa, ucapkan terima kasih dan doa yang baik untuk ibu Nunuk, sosok pahlawan bagi anak-anak kos, terutama jika akhir bulan. Hidup Unpad," tulis akun Instagram @ridwankamil. Baca disini.
Sebenarnya tak hanya soal harganya yang terjangkau, mie instan yang sangat mudah disajikan gak pakai ribet menjadi pilihan di saat-saat sedan sibuk. Tinggal direbus atau diseduh dengan air panas beberpa menit saja, olahan mie rebus atau mie goreng siap mengganjal perut yang kelaparan.
Namun tentu saja harus berhati-hati jika terlalu menggantungkan diri dengan mengkonsumsi mie instan hampir tiap hari. Keseimbangan gizi tentu perlu diperhatikan, karena tubuh tidak cukup hanya dengan kandungan gizi yang terdapat pada mie instan.
Saya sebenrnya bukanlah pecinta mati Indomie atau produk mie instan lainnya. Kalau pun tak ada mie instan, tentu juga tak masalah bagi saya.
Namun harus saya akui, di waktu-waktu tertentu seperti di saat selera makan sedang hilang, Indomie kuah selalu menyelamatkan perut yang kosong. Biasanya, seduhan mie kuah dengan potongan sayur hijau dan cabe rawit serta telur dapat memulihkan selera makan saya ketika sedang flu atau kehilangan selera makan.