Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Blusukan Risma, Hati untuk Fakir Miskin dan Wajah Baru Kemensos

29 Desember 2020   04:18 Diperbarui: 29 Desember 2020   15:16 1728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini menyusuri pemukiman warga di bantaran Kali Ciliwung, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Senin pagi (28/12). (Dok. Kemensos RI/Rachmad Aditya dan Anindya Tamara)

Dari data BPS, persentase penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78%, meningkat 0,56% poin terhadap September 2019. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan naik menjadi 7,38 persen pada Maret 2020. Sementara persentase penduduk miskin di daerah naik menjadi 12,82 persen pada Maret 2020.

Dibanding September 2019, jumlah penduduk miskin Maret 2020 di daerah perkotaan naik sebanyak 1,3 juta orang (dari 9,86 juta orang pada September 2019 menjadi 11,16 juta orang pada Maret 2020). Sementara itu, daerah perdesaan naik sebanyak 333,9 ribu orang (dari 14,93 juta orang pada September 2019 menjadi 15,26 juta orang pada Maret 2020).

Jika data ini diperbaharui, kemungkinan besar jumlah penduduk miskin juga akan mengalami kenaikan cukup signifikan pasalnya dari data Kementerian Tenaga Kerja, jumlah pengangguran juga meningkat selama pandemi covid-19. Besarnya peningkatan jumlah penduduk miskin pandemi covid-19 tentu akan menjadi PR baru bagi Kemensos.

merdeka.com
merdeka.com

Blusukan Risma pagi itu, menjadi langkah awal bagi Mensos baru menjawab tantangan di Kemensos. Risma seolah mengisyaratkan akan menyentuh orang-orang miskin di tanah air, dimulai dengan lingkungan terdekatnya, yaitu kawasan di sekitar gedung Kemensos.

Saya pikir inilah yang memang seharusnya dilakukan seorang Menteri Sosial, dimulai dari yang terdekat, baru kemudian sampai ke seluruh Indonesia.

Saya percaya, sebagai Mensos Risma tidak akan bisa tinggal diam di kantornya, tetapi terus blusukan dari satu daerah ke daerah lain untuk melihat realita masyarakat dan bertemu dengan para fakir miskin secara langsung sesuai kapasisitasnya sebagai Mensos. Semoga saja demikian.

Bagaimana nasib Bansos di era kepemimpinan Risma? Di kesempatan lain, perihal Bansos tahun 2021, Risma menjelaskan bahwa bantuan sosial kepada masyarakat akan dikirimkan langsung melalui kantor Pos atau ditransfer ke rekening penerima untuk meminimalisasi risiko penyalahgunaan.

Seperti diketahui sebelumnya, selama tahun 2020 Kemensos telah menjalankan tiga program bantuan kepada masyarakat yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Program Bansos Tunai, dan Bansos Beras.

Namun, program bantuan sosial di Kemensos telah menyeret Mensos sebelumnya yaitu Juliari Batubara yang diduga menerima uang suap dari pengadaan dan penyaluran bansos Covid-19.

Tentu saja, Risma harus belajar banyak dari kejadian ini. Jangan sampai karena melaksanakan tugas barunya sebagai menteri, justru ia turut terseret dalam kasus korupsi berikutnya, termasuk tanggung jawab untuk tidak memberikan peluang bawahannya di Kemensos terjerembab dalam pusaran kasus korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun