"Bapak-ibu saya carikan rumah jadi enggak perlu ada biaya ngontrak. Tetap cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk bapak. Sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kaya gini, ya. Mau ya." -- Tri Rismaharini.
Senin pagi (28/12/2020), Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini blusukan di kawasan aliran Sungai Ciliwung, tepatnya di flyover Pramuka, Jalan Pramuka Sari II. Lokasi ini berada tepat di belakang kantor Kementerian Sosial.
Ketika berdialog dengan pasangan suami-istri pemulung yang berpenghasilan Rp 800.000 per bulan, Mensos Risma pun menawarkan hunian yang layak huni dan berjanji memberikan keterampilan untuk meningkatkan derajat hidup mereka.
Dari sana, Mensos Risma dan rombongan bergerak turun ke bawah kolong jembatan dan menyaksikan beberapa keluarga yang sengaja tinggal di sana. Melihat di salah satu sudut, satu lokasi hunian gelandangan yang tak layak huni, pastilah hati Risma tergerak oleh belas kasihan.
Aksi blusukan Risma pagi itu langsung menjadi perhatian banyak orang. Seolah tak ingin meninggalkan gaya kepemimpinannya saat memimpin Kota Surabaya, Risma langsung menjalankan perannya sebagai Mensos dengan langsung turun ke lapangan.
Mengutip dari laman kemensos.go.id, berdasarkan Peraturan Presiden No. 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial, dinyatakan bahwa Kementerian Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara dan inklusivitas.
Dari uraian tugas ini, apa yang dilakukan Mensos Risma senin pagi itu sangat tepat. Risma tampaknya akan berfokus pada penanganan fakir miskin saat menjabat sebagai menteri sosial.
Blusukan pagi itu dilakukannya sebagai langkah awal dalam rangka merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin.
Dengan melihat langsung kondisi yang ada di lapangan, Mensos Risma baru kemudian akan melakukan koordinasi bersama jajarannya di Kemensos untuk menetapkan kriteria dan data fakir miskin dan orang tidak mampu hingga pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif di lingkungan Kemensos.
Pengalaman blusukan di Surabaya, seperti diketahui bersama memang telah berbuah banyak program strategis sebagai Walikota Surabaya. Namun dalam kapasitasnya kini sebagai seorang menteri, tentu saja ruang lingkup kerjanya kini tidak hanya sebatas Jakarta dan Surabaya, tetapi seluruh penjuru Indonesia.