Perayaan Natal kali ini memang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, mulai memasuki bulan desember umat kristen dimana pun ramai-ramai hadir di gereja untuk merayakan natal bersama-sama.
Namun kali ini, di gereja kami HKBP Rajawali Pekanbaru, tidak ada perayaan natal kategorial termasuk natal sekolah minggu di gedung gereja. Perayaan natal sekolah minggu tahun ini dilakukan secara virtual melalui live streaming Youtube.
Pun demikian perayaan natal di komunitas kami di Perkantas Riau, natal juga dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui live streaming Youtube.
Namun demikian, perayaan natal Perkantas Riau tahun ini memberikan kesan tersendiri bagi kami semua. Para sahabat-sahabat yang telah pindah domisili di kota lain, kali ini justru bisa bergabung turut merayakan natal bersama secara virtual. Sejenak lepas kangen dengan saling bertegur sapa pun terjadi, saling bernostaligia dengan memori kebersamaan masa lalu saat melayani bersama di kota Pekanbaru.
Selain itu, natal virtual kali ini juga memberikan kesempatan kami bisa mendengarkan khotbah dari Amang Pdt Mangapul Sagala. Jika natal kali ini dilakukan secara offline, tentu akan sangat sulit untuk menghadirkan beliau yang tinggal di Jakarta dengan berbagai kesibukan pelayanan termasuk sebagai pimpinan di salah satu Sekolah Tinggi Teologi.
Meski ibadah gereja secara offline telah dilakukan di sejumlah gereja di Pekanbaru, termasuk di gereja kami di HKBP Rajawali, saya dan keluarga memang tetap memilih untuk beribadah dari rumah. Alasan ibu yang sudah lanjut usia dan anak yang masih usia balita, membuat kami melaksanakan ibadah online setiap minggu.
Termasuk malam tadi pada perayaan malam natal 2020. Kami memilih untuk tetap menjalankan ibadah malam natal dari rumah melalui siaran langsung dari Youtube gereja.
Namun pagi ini (25/12/2020), saya dan isteri memutuskan untuk mengikuti ibadah secara langsung di gedung gereja. Keputusan ini kami lakukan karena keluarga adik saya sudah ada di Pekanbaru, sehingga ibu dan anak bisa dititipkan bersama mereka di rumah.
Seperti biasanya, dalam ibadah natal 25 Desember di gereja, selalu diadakan pelayanan perjamuan kudus, makan roti dan minum anggur sebagai bentuk simbolik persekutuan umat dengan tubuh dan darah Kristus yang tercurah di bukit golgota demi menebus manusia dari dosa-dosa.