Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kabinet Baru Jokowi: Risma Sesuai Harapan, Sandiaga Mengejutkan?

22 Desember 2020   22:41 Diperbarui: 22 Desember 2020   22:48 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa (22/12/2020), bertempat di Istana Merdeka, Presiden Joko Widodo memperkenalkan 6 menteri baru dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju. Isu reshuffle kabinet memang telah menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini.

Kekosongan dua kursi menteri setelah ditangkapnya Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo serta Menteri Sosial Juliari Batubara oleh KPK, disebut-sebut menjadi saat yang tepat untuk melakukan reshuffle, setidaknya reshuffle terbatas pada sejumlah posisi.

Apalagi sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat menyatakan reshuffle bisa dilakukan kapan saja jika kinerja menterinya dianggap tidak cukup baik. Ditambah lagi, Presiden Joko Widodo sempat terlihat kesal lantaran pandemi covid-19 di tanah air tak kunjung terkendali.

Meski isu reshuffle kabinet tak terlalu mengejutkan, namun siapa wajah-wajah baru yang akan masuk menjadi perhatian menarik. Beberapa nama yang sempat diperbincangkan pun terjawab dengan pengumuman hari ini.

Siapa saja mereka? Keenam sosok menteri baru itu adalah sebagai berikut.

  • Tri Rismaharini -- Menteri Sosial
  • Sandiaga Salahuddin Uno -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
  • Budi Gunadi Sadikin -- Menteri Kesehatan
  • Yagut Cholis Qoumas -- Menteri Agama
  • Sakti Wahyu Trenggono -- Menteri Kelautan dan Perikanan
  • Muhammmad Lutfi -- Menteri Perdagangan

Masuknya nama Tri Rismaharini sebagai menteri sosial memang sudah diduga-duga sebelumnya. Selain punya track record yang baik sebagai mantan Walikota Surabaya, kader partai PDI-P itu dinilai cocok untuk mengganti kekosongan kursi menteri yang juga sebelumnya diisi kader PDI-P lainnya.

Sejumlah terobosan yang dilakukan bu Risma selama ini menata kota Surabaya, diharapkan akan memberi wajah baru dalam kepemimpinan di kementerian sosial. Apalagi, kasus korupsi yang menyeret menteri sebelumnya dirasa telah melukai hati rakyat.

Ketegasan bu Risma ketika memimpin Pemkot Surabaya diharap tetap melekat pada sosoknya kelak sebagai mensos. Sehingga kedepan, program-program bantuan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dapat berjalan dengan lebih baik dan berintegritas.

Yang cukup mengejutkan adalah masuknya nama Sandiaga Salahuddin Uno dalam jajaran menteri baru Jokowi. Seperti diketahui bersama, Sandiaga Uno adalah rival Jokowi dalam kontestasi pilpres 2019 lalu saat ia mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden.

Jika Sandiaga Uno bukan lawan politik Jokowi pada pilpres lalu, mungkin saja kemunculannya dalam jajaran menteri Jokowi tidak terlalu mengejutkan. Pasalnya, Sandiaga sebelumnya pernah menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.

Kemampuan dan pengalaman Sandiaga Uno di bidang bisnis tentu tidak perlu diragukan. Masalahnya, kali ini ia harus mengubah haluan 180 derajat dari lawan politik menjadi tim sukses kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden RI.

Kita tidak tahu persis mengapa akhirnya Sandiaga Uno masuk dalam jajaran menteri baru Jokowi. Yang jelas, kita tidak berharap Presiden Jokowi sekedar merangkul lawan politik yang berseberangan, tetapi prinsip the right man in the right place menjadi azas utama dalam pemilihan Sandiaga Uno sebagai menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Bagaimana dengan pergantian kursi menteri agama? Masuknya tokoh muda Yaqut Cholil Qoumas atau yang biasa disapa dengan sebutan Gus Yaqut juga cukup menarik bagi saya.

Belakangan isu penahanan Rizieq Shihab dan eksistensi FPI memang telah banyak menyedot perhatian masyarakat. Seperti diketahui, Gus Yaqut adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor.

Selama ini, GP Ansor kerap menjadi 'benteng' pemerintah untuk menghadang isu agama yang diusung FPI. Apakah masuknya Gus Yaqut sebagai Menteri Agama mempertegas strategi pemerintah pusat untuk menahan isu radikalisme yang selama ini terkesan sulit dilakukan? Kita menantikan gebrakan baru di kementerian agama di bawah kepemimpinan Gus Yaqut.

Bagaimana dengan digantinya menteri kesehatan? Sebenarnya saya cukup menyayangkan digantinya Menteri Terawan Agus Putranto. Saya merasa Pak Terawan seperti tertiban sial, barun saja menjabat sebagai menteri kesehatan, pandemi covid-19 langsung terjadi dan tidak membuatnya punya ruang gerak yang cukup luas.

Apakah dengan digantinya menteri kesehatan berarti Presiden Jokowi menilai kinerja kementerian kesehatan dibawah kepemimpinan Pak Terawan tidak cukup baik selama pandemi covid-19? Mungkin saja ini jadi alasannya.

Namun bicara sosok menteri yang menggantikan yaitu Budi Gunawan Sadikin, sebenarnya nama ini tidak terlalu asing di telinga. Pasalnya, selama ini ia juga ada dalam jajaran kementerian sebagai wakil menteri BUMN.

Soal keterlibatan dalam penangangan pandemi covid-19, Budi Gunawan selama ini juga dipercaya sebagai ketua satgas pemulihan ekonomi nasional. Kehadirannya di kementerian kesehatan diharapkan dapat memberikan terobosan baru dalam penanganan kesehatan, khususnya pandemi covid-19 yang terjadi.

Apalagi di tahun 2021, masyarakat berharap pemerintah pusat dapat segera menuntaskan masalah pandemi covid-19 yang masih mengkuatirkan hingga kini. Semoga saja kehadiran menteri kesehatan yang baru dapat memberi harapan baru penganganan pandemi covid-19 yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun