Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Pandemi Eric Yuan Jadi Business Person of The Year 2020

12 Desember 2020   22:37 Diperbarui: 13 Desember 2020   23:52 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." -- Roma 8 : 28

Mungkin akan sangat mudah bagi kita memahami nats alkitab ini ketika kita sedang mengalami sukacita dan kebahagiaan. Kita percaya bahwa Tuhan adalah baik adanya dan Tuhan akan senantiasa memberikan kebaikan bagi setiap orang yang percaya.

Tetapi akan berbeda halnya jika saat ini kita sedang mengalami hal yang tidak baik. Seperti saat pandemi covid-19 sekarang ini, maka kita akan mulai meragukan kebenaran kalimat di atas, dimana letak kebaikan Tuhan yang mengizinkan pandemi covid-19 terjadi?

Banyak orang akan sepakat, pandemi covid-19 yang terjadi telah menyengsarakan kehidupan manusia. Dari pemberitaan yang setiap hari kita dengar, kita tahu bahwa ada banyak orang yang harus berjuang untuk bertahan hidup karena virus corona yang menginfeksi tubuh.

Sebagian besar memang pada akhirnya dapat sehat dan pulih kembali. Tetapi tidak sedikit juga yang tak dapat bertahan dan kehilangan nyawa. Atas duka yang terjadi, ada banyak orang yang terpukul dan kehilangan akibat harus terpisah dari orang-orang yang mereka kasihi.

Tak hanya itu, bagi mereka yang tidak turut tertular virus corona, terdampak dalam bidang kehidupannya yang lain. Salah satunya kehidupan ekonomi. Kita menyaksikan, tidak sedikit orang yang harus menjerit karena sulitnya bertahan hidup di tengah situasi ekonomi yang sulit.

Namun, ayat alkitab tadi mengingatkan kita bahwa di tengah situasi sulit ini pun Allah sedang bekerja dan kita diminta percaya bahwa Tuhan akan mendatangkan kebaikan di tengah semua kesulitan yang terjadi.

Hari ini saya membaca berita di kompas.com bahwa pendiri platform video konferensi Zoom, Eric Yuan didapuk sebagai Business Person of the Year 2020 oleh majalah Time.

Selama pandemi covid-19, pengguna Zoom dikabarkan meroket dari 10 juta pengguna pertemuan harian di bulan Desember 2019, menjadi 300 juta pada bulan April 2020. Alhasil, nilai saham Zoom ikut menanjak dan mengantarkan Eric Yuan menjadi salah satu pebisnis terkaya yang masuk daftar majalah Forbes.

Siapa yang menyangka, kehadiran virus corona telah mengubah Eric Yuan dan Zoom miliknya menjadi platform digital yang paling banyak digunakan saat ini. Zoom tidak hanya digunakan untuk keperluan meeting online perusahaan dan lembaga, tetapi juga digunakan oleh sekolah untuk Pembelajaran Jarak Jauh.

Meski saat mulai merintis Zoom, Eric Yuan percaya bahwa bisnis yang dibangunnya akan sangat berkembang di era mendatang, tetapi ia mungkin tidak pernah mengira era mendatang yang diperkirakannya itu justru tiba jauh lebih cepat.

Inilah hikmah dari sebuah pandemi. Ketika bagi banyak orang virus corona dianggap petaka, tetapi bagi sebagian orang ia dapat menjadi berkat tak terduga. Saya pikir itu tidak hanya dialami oleh Eric Yuan, pasti juga ada banyak orang lain lagi yang mendapatkan banyak kebaikan dari pandemi covid-19.

Saya juga percaya bahwa "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." -- Pengkhotbah 3.

Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam. Ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari.

Ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang.

Dan saya percaya juga ada waktu kita akan mengalami kesulitan karena pandemi covid-19 tetapi akan ada waktu juga kita mengalami kebaikan karena pandemi covid-19. Kalaupun kita sulit melihat sisi baik dari pandemi covid-19 hingga saat ini, tetapi biarlah kasih dan iman kita tetap kokoh pada Tuhan.

Saya percaya, dari setiap duka yang terjadi, Tuhan akan menyediakan penghiburan. Tuhan memang tidak pernah berjanji hidup kita selalu aman dari badai, tetapi Ia pernah berjanji akan menguatkan kita melewati badai dengan baik.

Kita memang tidak dapat memastikan kapan pandemi covid-19 akan berakhir, namun ada satu hal pasti yang bisa kita pegang saat ini yaitu janji penyertaan Tuhan bagi mereka yang percaya kepadaNya.

Selamat memasuki masa adven ke-3. Masa-masa menantikan kehadiran Sang Imanuel yang membawa kabar sukacita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun