Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Fase Penting Perjuangan Istri Menjadi Sekolah Pertama bagi Buah Hati Kami

5 Desember 2020   11:01 Diperbarui: 5 Desember 2020   11:16 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istri saya juga pernah membuat seisi gereja riuh karena tiba-tiba saat ibadah sedang berjalan, ia lunglai dan akhirnya pingsan. Saya dan beberapa jemaat gereja pun menggendongnya ke sebuah ruang agar ia bisa meluruskan badannya dan berisitirahat sejenak di sana.

Sebenarnya, tidak ada masalah yang berarti dengan kehamilan istri. Kami selalu rutin menemui dokter setiap bulan. Dari hasil pemantauan dokter, kondisinya baik-baik saja. Hanya anemia yang dialami, membuatnya beberapa kali mengalami pingsan.

Selama masa kehamilan, ia suka menikmati salad buah buatan saya. Sebelumnya, saya tak sekali pun pernah membuat salad buah. Berbekal browsing di internet, saya pun memenuhi keinginannya makan salad buah buatan saya hampir setiap hari.

Saat sedang dalam kondisi baik, ia sangat menikmati masa-masa kehamilannya. Jika sedang istirahat di tempat tidur, ia memutar lagu-lagu instrumental yang membuatnya merasa nyaman sembari bercakap-cakap dengan janin yang ada di perutnya.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Ia juga belajar menjahit. Ia mengikuti kursus singkat menjahit untuk mengisi masa-masa kehamilannya dengan hal bermanfaat. Di rumah, ia mempraktikkan belajarnya dengan menggunakan mesin jahit listik yang dibelinya, membuat sprei, sarung bantal, alas meja dan beberapa kreasi sederhana lainnya.

Terkadang di saat luang, ia meminta saya mengajarkannya matematika. Ia meyakini jika rajin membahas soal-soal matematika, akan membuat anak di dalam kandungan menjadi cerdas. Ia juga rajin membaca buku saat sedang santai, sembari mengelus perutnya yang terus membesar.

Hampir setiap pagi dan sore, kami berdua jalan kaki di sekitar kompleks perumahan. Saat bertemu dengan tetangga, ia kerap bertegur sapa karena istri saya adalah tipikal wanita hangat dan selalu senang bercerita dengan siapa saja.

Fase 2: Perjuangan Melahirkan Normal, Mengalami Kontraksi Panjang hingga 3 Hari di Ruang Bersalin

Memasuki masa kehamilan 38-39 minggu, kami kembali datang konsultasi ke dokter kandungan. Namun belum terjadi tanda-tanda ia akan segera melahirkan. Dari pemeriksaan dokter, kondisinya sangat baik. Sebelum pulang dokter berpesan, jika dalam dua minggu ini tidak juga ada kontraksi, kami diminta untuk kembali datang ke RS.

Hari itu, masa dua minggu yang disebutkan dokter telah tiba. Ia tak kunjung juga mengalami kontraksi, hanya sedikit mengalami rasa mulas. Mungkin ini tandanya, pikir kami dan segera pergi ke RS seperti pesan dokter sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun