Secara sederhana, pembelajaran TEFA dilaksanakan dengan lebih dulu menetapkan produk yang akan dihasilkan oleh Sekolah Vokasi sebagai Project. Untuk mengoptimalkan penggunaan waktu, dapat dilakukan pembelajaran dengan sistem blok, dimana jadwal pelajaran diatur sedemikian rupa sehingga kegiatan praktik untuk menghasilkan produk dalam terlaksana sampai tuntas.
Jika proses produksi telah berjalan, kegiatan pemasaran produk juga harus dirancang secara optimal. Sangat baik jika Sekolah Vokasi telah melakukan kesepakatan dengan IDUKA yang bersedia menampung produk yang dihasilkan, tentu saja dengan kualitas produk yang telah disepakati sebelumnya.
Proyek pembelajaran TEFA tidak harus berbentuk produk. Untuk kompetensi tertentu dapat pula mengembangkan proyek dalam bentuk jasa atau layanan. Untuk kompetensi keahlian desain grafis atau kendaraan bermotor, proyek yang dirancang dapat berbentuk jasa pembuatan spanduk atau sejenisnya, dan jasa service bengkel untuk jurusan kendaraan bermotor.
Jika memungkinkan, pembelajaran TEFA dapat dikembangkan menjadi kelas industri atau kelas kewirausaaan. Kelas ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan wirausaha dan upskilling kemampuan siswa.
Dalam pelaksanaannya, Sekolah Vokasi dapat membuat kesepakatan dengan salah satu IDUKA rekanan. Dukungan IDUKA dapat berupa fasilitasi praktik hingga instruktur atau guru tamu yang khusus disediakan oleh IDUKA untuk mengajar di sekolah.
Tentu saja IDUKA juga harus mendapatkan manfaat dari bentuk kerjasama ini. Salah satu manfaat yang dapat diperoleh IDUKA adalah menjadikan sekolah sebagai plasma untuk produk atau jasanya. Jadi, semua produk dari kelas industri ini akan diambil dan digunakan sebagai produk IDUKA langsung.
Siswa juga perlu belajar sistem akuntansi dan laporan keuangan. Jika unit produksi berjalan, maka bukan tidak mungkin hasil penjualan produk dan jasa dapat mendukung biaya operasional sekolah, khususnya untuk mencukupi kebutuhan bahan dan alat praktik dalam proses pembelajaran.
Biaya operasional untuk proses pembelajaran dan praktikum di Sekolah Vokasi sangat besar, tergantung kompetensi keahlian atau jurusan. Dukungan dari pemerintah melalui dana BOS, sering sekali tidak mencukupi apalagi jika dikaitkan dengan peralatan-peralatan berstandar industri.
Jika sekolah hanya mengandalkan dukungan finansial dari Pemerintah, maka akan sulit untuk mengembangkan pembelajaran yang berbasis industri atau TEFA. Karena itu, pembelajaran TEFA yang dikelola dengan baik akan menolong Sekolah Vokasi untuk memenuhi biaya operasionalnya dengan optimal.
Salam Pendidikan Vokasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H