Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Panglima TNI: Siapa Saja yang Mengganggu Persatuan dan Kesatuan Bangsa akan Berhadapan dengan TNI

15 November 2020   12:12 Diperbarui: 15 November 2020   12:25 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menanggapi isu ketidaktegasan Pemerintah soal apa yang terjadi belakangan ini, akhirnya TNI angkat bicara. Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mewakili institusi TNI menyatakan sikap tegas merespon apa yang sedang terjadi.

Panglima TNI dalam pernyataan sikap itu, tampil bersama Pangkostrad Letjen TNI Eko Margiyono, DAN Kopassus TNI Mayjen TNI Richard Tampubolon, Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan Komandan Korpaskhas Marsda TNI Eris Widodo.

Pernyataan Panglima TNI tersebut disampaikan melalui video berdurasi 1 menit 46 detik dengan kutipan sebagai berikut.

"Saya ingin menyampaikan kembali, pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga stabilitas nasional. Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan bangsa itu hilang atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas. Seluruh prajurit TNI adalah alat utama pertahanan negara untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Tidak satupun musuh yang dibiarkan apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia. Ingat, siapa saja yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa akan berhadapan dengan TNI."

Apa yang bisa kita maknai dari pernyataan TNI tersebut?

Pertama, TNI mengingatkan soal pentingnya menjaga stabilitas nasional.

KBBI mendefinisikan stabilitas sebagai kemantapan, kestabilan, keseimbangan. Menciptakan suatu stabilitas nasional yang dinamis bukanlah semata-mata tugas Pemerintah dan Aparatnya, melainkan tugas segenap anggota masyarakat juga.

Karena itu, setiap masyarakat berkewajiban menjaga persatuan dan kesatuan dalam rangka menciptakan stabilitas nasional. Jika masyarakat atau kelompok tertentu terindikasi merusak persatuan dan kesatuan, maka Pemerintah dan Aparatnya kerkewajiban untuk mengingatkan dengan tegas.

Kedua, karena stabilitas bersifat dinamis maka setiap potensi yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan harus dapat diredam semaksimal mungkin. Salah satu sumber yang dapat merusak persatuan dan kesatuan adalah tindakan provokasi.

Provokasi dapat diartikan sebagai perbuatan untuk membangkitkan kemarahan melalui tindakan menghasut atau memancing terjadinya situasi yang tidak kondusif. Provokasi dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan ambisi dan tujuan tertentu.

Tindakan provokasi tentu saja dapat merusak situasi harmonis yang telah terbangun. Termasuk memberikan ancaman yang dapat meresahkan seseorang, sekelompok masyarakat atau kehidupan berbangsa secara umum.

Dunia medsos saat ini telah banyak disalahgunakan dengan bebas menyatakan sesuatu tanpa bertanggung jawab. Termasuk pernyataan-pernyataan yang dengan sengaja menyebutkan bahwa masyarakat terbelah antara yang pro pemerintah dan pro kelompok tertentu.

Kita juga menyayangkan jika ada oknum tertentu yang merasa memiliki 'power' lalu dengan seenaknya memberikan ancaman dan tindakan intimidasi seperti akan mengerahkan massa dan pamer kekuatan.

Dalam era kebebasan berpendapat, setiap warga berhak untuk menyampaikan pendapatnya sesuai dengan UU dan negara bertanggung jawab dalam memberikan perlindungan.

Setiap konflik yang muncul tidak boleh diselesaikan dengan hukum rimba dengan adu atau pamer kekuatan. Sebagai negara hukum, setiap persoalan yang ada harus diselesaikan secara hukum, dan negara lah yang akan menentukan pihak yang benar atau yang salah.

Situasi pandemi yang sedang terjadi saat ini, masih sangat meresahkan masyarakat. Tindakan-tindakan yang tidak seharusnya seperti dengan mengumpulkan massa untuk kepentingan tertentu, jelas-jelas melanggar aturan yang ada.

Sudah seharusnya setiap elemen bangsa berupaya menjaga dan menerapkan semua aturan dengan sebaik-baiknya tanpa terkecuali. Apalagi bagi seorang public figur atau pemuka agama, seharusnya bisa menjadi contoh dan teladan yang baik di tengah masyarakat.

Ketiga, seluruh Prajurit TNI adalah alat negara untuk menjaga stabilitas nasional.

Menurut saya, Panglima TNI secara tegas sedang menyatakan bahwa TNI adalah satu kesatuan dalam ideologi yang sama yaitu Pancasila. Kita juga patut menyayangkan kasus Prajurit TNI yang terjadi beberapa waktu lalu.

Melalui pernyataan ini, menurut saya Panglima TNI sedang menegaskan bahwa persoalan pribadi tidak boleh dicampuradukkan dengan tugas utama TNI sebagai pertahanan utama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Institusi TNI berhak untuk menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan internalnya, termasuk memberikan tindakan tegas pada Prajurit TNI yang dinilai tidak taat azas. Karena jika TNI saja tidak searas, maka bagaimana mungkin mereka bisa menjalankan tugasnya sebagai garda terdepan menjaga stabilitas nasiona denga baik.

Setiap orang atau kelompok yang terang-terangan ingin merusak cita-cita luhur bangsa sesuai Pancasila dengan menggangu persatuan dan kesatuan, dengan tegas dinyatakan sebagai musuh dan akan berhadapan dengan TNI.

TNI telah menyatakan sikap tegasnya sebagai Aparat Pemerintah. Karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai elemen bangsa tanpa terkecuali menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan demi terwujudnya stabilitas nasional.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun