Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rapor Merah 9 Bulan Perjalanan Pandemi Covid-19 di Indonesia

14 November 2020   23:32 Diperbarui: 17 November 2020   09:43 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 di Dunia

Pandemi Covid-19 masih terjadi di berbagai belahan dunia. Dari data yang dirilis Wordometers per jumat lalu (13/11/2020), telah tercatat 53.736.562 kasus penularan virus corona di seluruh dunia.

Dari seluruh total kasus ini, sebanyak 1.308.572 jiwa dilaporkan telah meninggal dunia, dengan persentase berkisar 2,43%. Sementara angka kesembuhan mencapai 37.514.167 kasus atau 69,81%.

Jumlah kasus aktif pada jumat lalu tercatat sebanyak 14,909,823 atau sekitar 27,75% dari total kumulatif kasus yang terjadi. Dari sejumlah kasus aktif ini, hanya sebanyak 109,373 atau berkisar 0,73% yang dinyatakan sebagai kasus dengan tingkat serius atau kritis.

Untuk kasus baru yang terjadi hari jumat, dilaporkan terjadi penambahan sebanyak 656.533 di seluruh dunia. Sementara jumlah penambahan angka kematian yang terjadi dilaporkan sebanyak 9.951 kasus.

5 negara yang melaporkan jumlah penambahan kasus tertinggi hari jumat lalu adalah Amerika Serikat dengan 183.625 kasus, India dengan 45.343 kasus, Italia dengan 40.902 kasus, Brazil dengan 35.849 kasus, dan Inggris dengan 27.301 kasus.

Sementara 5 negara yang melaporkan jumlah kematian tertinggi hari jumat adalah Amerika Serikat dengan 1.397 kasus, Prancis dengan 932 kasus, Meksiko dengan 626 kasus, Brazil dengan 614 kasus, dan Italia 550 kasus.

Dari data-data ini, kasus pandemi Covid-19 di Amerika Serikat tampaknya masih sangat tinggi. Tingginya penambahan kasus baru dan penambahan angka kematian di negara Paman Sam itu pasca Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 masih mengkuatirkan.

Sementara di kawasan Asia, Iran mencatat penambahan kasus baru dan penambahan kasus kematian tertinggi. Hingga jumat lalu, jumlah kasus penularan virus corona di India telah mencapai 8.773.243 kasus, tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Bagaimana dengan Pandemi Covid-19 di Indonesia?

Hingga sabtu malam ini (14/11/2020), data penularan Covid-19 di Indonesia berjumlah 463.007 kasus dengan total angka kematian mencapai 15.148 kasus. Hingga pukul 12 siang tadi, jumlah penambahan kasus yang terjadi sebanyak 5.272 dengan penambahan angka kematian sebanyak 111 kasus.

Jumlah penambahan kasus baru per hari di Indonesia terjadi pada kamis (12/11/2020) lalu yaitu sebanyak 5.444 kasus. Fakta ini menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia masih menunjukkan trend peningkatan.

Jumlah kasus aktif yang tercatat secara nasional per hari ini (14/11/2020) sebanyak 59.765 kasus. Sebanyak 388.094 orang yang tertular virus corona di seluruh Indonesia dinyatakan telah sembuh.

Dari data ini, tingkat kematian akibat penularan virus corona di Indonesia sesuai data yang dilaporkan Wordometers berkisar 3,27%. Jika dibandingkan dengan tingkat kematian di seluruh dunia yang hanya berkisar 2,43%, persentase ini memang terbilang lebih tinggi.

Bahkan jika dibandingkan dengan 2 negara dengan kasus tertinggi, yaitu Amerika Serikat dan India, persentase tingkat kematian di Indonesia pun lebih tinggi. Persentase angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat dan India masing-masing adalah berkisar di 2,26% dan 1,47%.

Persentase kematian tertinggi akibat virus corona di seluruh dunia terjadi di Meksiko. Data hingga jumat lalu, tingkat kematian yang terjadi di Meksiko berkisar 9,78%. Bahkan, data yang masuk pada sabtu (14/11/2020) hari ini, terjadi penambahan angka kematian sebanyak 568 kasus.

Pandemi Covid-19 di Indonesia telah terjadi di seluruh Provinsi. Dari data sebaran kasus yang dirilis covid19.go.id per 13/11/2020, Provinsi DKI Jakarta mencatat jumlah kasus tertinggi mencapai 116.207 atau setara 25,4% dari angka nasional.

Jumlah kasus penularan virus corona di DKI Jakarta, lebih tinggi dari jumlah total kasus penularan yang terjadi di negara Jepang dengan 113.298 kasus dan China sebagai awal sumber penyebaran virus corona yang hanya mencatat 86.325 kasus.

Sedangkan, total kematian akibat virus corona di DKI Jakarta menyentuh angka 2.428 kasus atau setara 2,09%.

Angka kematian tertingi secara nasional terjadi di Jawa Timur. Dari 55.814 kasus penularan Covid-19 di Jawa Timur, sebanyak 3.982 kasus dilaporkan meninggal dunia atau setara 7,13%.

Selain DKI Jakarta dan Jawa Timur, 3 Provinsi berikutnya dengan kasus penularan tertinggi secara nasional adalah Jawa Barat dengan 43.373 kasus, Jawa Tengah dengan 41.150 kasus dan Sulawesi Selatan dengan 19.191 kasus.

Sementara 5 Provinsi yang dengan kasus Covid-19 terkecil adalah Kep. Bangka Belitung dengan 788 kasus, NTT dengan 823 kasus, Kalimantan Utara dengan 934 kasus, Kalimantan Tengah dengan 1.148 kasus, dan Sulawesi Barat dengan 1.299 kasus.

Apa yang dapat kita simpulkan dari data-data ini?

Pertama, pandemi Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia dan bahkan masih menunjukkan trend peningkatan secara nasional. Karena itu, protokol kesehatan di era new normal harus tetap dilakukan secara ketat.

Kedua, jika memperhatikan kasus kematian akibat virus corona yang terjadi, bisa dibilang tingkat kematian yang terjadi tidak terlalu mengkuatirkan. Namun ini tentu saja tidak boleh membuat kita lengah dan akhirnya berpikir kurang waspada terhadap penularan virus corona.

Kita tentu saja sangat berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dari tanah air. Dan untuk menuju kesana, kita harus terus berusaha menekan akan penularan virus corona.

Berselang 9 bulan perjalanan pandemi Covid-19 di Indonesia, kita masih mencatat berbagai rapor merah. Tingginya angka penularan yang masih terjadi harus menjadi perhatian serius secara bersama-sama. Berbagai aktivitas yang mengumpulkan masa harus tetap dihindari agar tidak membuat lonjakan kasus baru.

Terutama bagi para public figur dan pemuka agama, seharusnya dapat menjadi contoh dan teladan yang baik dalam menjaga sikap. Bukan justru sebaliknya, menunjukkan kekuatan dan kepongahan dengan sengaja mengumpulkan massa untuk kepentingan tertentu.

Kerumunan yang seolah sengaja dipertontonkan beberapa hari ini seolah sedang mengabaikan situasi pandemi yang sedang terjadi. Hal demikian sangat disesalkan terjadi. Apalagi jika terjadi lonjakan kasus baru, maka tim medis lah yang nanti akan kerepotan menangani.

Tagar #indonesiaterserah dan #RizieqKebalHukum pun menjadi trending topic di twitter malam ini sebagai bentuk protes masyarakat atas aktivitas pengumpulan massa yang melibatkan Rizieq Shihab dan simpatisan FPI hari ini (14/11/2020).

Lagi pula, sekecil apa pun tingkat kematian yang terjadi tetaplah berarti penambahan kasus kematian. Dan tentu kita tidak berharap ada orang-orang yang harus meninggal dunia karena tertular virus corona.

Bagaimana pun juga, kita tidak tahu persis bagaimana tingkat inveksi virus tersebut menyerang tubuh seseorang. Pada orang tertentu dengan kondisi tertentu, bisa jadi penularan virus corona yang terjadi akan sangat membahayakan dan berdampak buruk.

Lagi pula, konsentrasi tim medis pada penanganan penularan virus corona membuat banyak pasien penyakit lainnya jadi terabaikan. Orang-orang dengan penyakit lainnya, juga mereka yang berusia rentan, sangat sulit mendapatkan penanganan medis saat ini.

Jika pun akses untuk mereka mendapatkan layanan kesehatan di Rumah Sakit cukup baik, maka keluarga kesulitan untuk mendampingi dalam perawatan dikarenakan pembatasan akses ke Rumah Sakit.

Karena itu, kita sangat berharap mata rantai penularan Covid-19 ini segera berhenti. Dan semua pasien yang saat ini dalam perawatan segera sembuh. Dengan demikian kita berharap benar-benar akan terbebas dari virus corona segera mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun