Kejadian ini makin memanas ketika media asing asal Australia ikut-ikutan berkomentar soal kedatangan Rizieq Shihab. Dalam salah satu pemberitaannya, The Australian menyoroti kejadian ini dengan judul "Porn fugitive Rizieq Shihab returns to launch Indonesian 'moral revolution'.
Masyarakat sepertinya sedang menunggu respon pemerintah terkait kedatangan Rizieq Shihab dan apa yang sedang terjadi ini. Sebagaimana diketahui bersama, Rizieq Shihab telah berada di Arab Saudi kurang lebih 3 tahun.
Ia berangkat kesana setelah sempat dilaporkan karena kasus yang melibatkan dirinya. Kini setelah berselang 3 tahun, ia kembali ke tanah air setelah visa nya kembali diaktifkan.
Hingga detik ini, pemerintah memang belum berespon apapun, termasuk soal kasus Nikita yang mengemuka. Kejadian ini seolah memunculkan asumsi di tengah masyarakat soal ketakutan pemerintah atas kekuatan yang ditunjukkan oleh kelompok Rizieq Shihab dan kelompoknya.
Namun, apakah benar pemerintah takut pada kelompok Rizieq Shihab? Saya pikir tentu saja tidak. Negara tentu harus bertindak hati-hati agar tidak menimbulkan kemelut baru di tengah masyarakat.
Apalagi situasi pandemi covid-19 masih terus terjadi dan menuntut perhatian serius pemerintah. Namun sekarang, masyarakat sedang menunggu respon pemerintah atas persoalan ini.
Sebenarnya, apa yang dicari Nikita Mirzani melalui kejadian ini? Bukankah apa yang dilakukannya itu bisa mengganggu kenyamanan hidupnya sendiri? Apalagi kita tahu, selama ini kelompok lawannya itu dikenal berani dan sangat keras.
Ada beberapa kemungkinan, mengapa Nikita berani bertindak demikian. Pertama, bisa saja ia sedang latah saja berkomentar di media sosial.
Jika ini alasannya, tentu saja Nikita segera akan melakukan klarifikasi sebagaimana yang diminta Maaher dalam video ancamannya. Namun hingga detik ini, Nikita belum berespon soal permintaan klarifikasi itu.
Ini artinya, Nikita memang tidak sedang latah dalam berkomentar. Ia punya alasan lain melakukan itu.
Kedua, bisa saja apa yang dituduhkan oleh Maaher memang benar. Nikita sedang memanfaatkan keriuhan kepulangan Rizieq Shihab sebagai cara kembali mendompleng popularitasnya.