Bagi saya dan istri, sebenarnya tidak ada pengotak-kotakan soal peran mengurus rumah tangga. Pada prinsipnya, kesepakatan yang kami lakukan adalah siapa pun bisa mengerjakan jika memungkinkan, tergantung waktu dan ketertarikan.
Memang ada banyak keluarga yang berpikir, soal dapur adalah tanggung jawab istri. Suami bertanggung jawab bekerja, mencari uang untuk kebutuhan rumah tangga.
Tetapi prinsip ini tidak berlaku dalam keluarga kami. Meski saya bekerja secara tetap, bukan berarti seluruh urusan rumah tangga dikerjakan oleh istri. Demikian pula karena istri lebih banyak beraktivitas di rumah, bukan berarti ia tidak bisa bekerja di luar rumah untuk mengerjakan passionnya.
Istri saya ada seorang independent consultan. Ia memang bebas bekerja mengambil proyek sesuai dengan kesepakatan kami bersama. Tahun lalu saat belum terjadi pandemi Covid-19 misalnya, istri saya di luar kota selama 2 bulan untuk mengerjakan satu proyek tertentu.
Bagaimana urusan rumah tangga selama ditinggal istri 2 bulan penuh? Saya mengambil alih semua pekerjaan rumah termasuk menjaga anak kami yang masih balita. Puji Tuhan, semua bisa dilalui, saya bisa menangani rumah dengan baik, dan istri bisa berkerja di luar mengerjakan passionnya.
Lalu bagaimana pembagian tugas sehari-hari? Seperti yang saya ceritakan di awal, tidak ada patern khusus untuk ini. Namun, beberapa urusan rumah tangga berikut biasanya memang saya kerjakan. Bukan karena semata-mata untuk membantu istri mengurusi rumah, tetapi karena saya juga senang melakukannya.
#1 Belanja Kebutuhan Dapur
Belanja kebutuhan dapur adalah tugas rumah tangga yang menjadi tugas dan tanggung jawab saya, meskipun sesekali istri saya juga melakukannya. biasanya, saya melakukan hal ini pada hari minggu, saat pasar kaget buka di sekitar tempat tinggal kami.
Pasar kaget adalah pasar dadakan yang dibuka untuk aktivitas jual beli bahan-bahan dapur di Pekanbaru. Disebut pasar kaget karena aktivitas pasar ini dilakukan di sebuah lapangan terbuka, yang sebenarnya memang bukan merupakan pasar.
Biasanya di sekitar daerah tertentu, akan ada pasar kaget yang bukanya pada hari tertentu pula. Di sekitar tempat tinggal saya, aktivitas pasar kaget berlangsung setiap hari minggu pagi. Karena buka hari minggu inilah, memungkinkan saya untuk pergi ke pasar kaget dan berbelanja kebutuhan dapur untuk keperluan sepekan.
Biasanya, saya membeli beberapa jenis ikan segar, daging, udang, cumi, tahu dan tempe. Juga sayur-sayur yang tahan beberapa hari seperti brokolo, kol, wortel, tomat, kentang, buncis dan sebagainya. Tidak lupa bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, cabe, dan lain-lain. Karena berbelanja untuk kebutuhan sepekan, belanjaan yang saya beli bisa sangat banyak hingga mgnisi kulkas sampai penuh.
Saya memang memilih untuk tugas berbelanja. Pada awalnya karena tuntutan kondisi istri yang sedang hamil waktu itu, dan saat anak kami masih sangat kecil, tidak memungkinkan ia untuk pergi ke pasar. Namun juga karena memang saya senang malakukannya, mungkin karena dulu waktu belum menikah, saya juga senang menemani ibu saya berbelanja ke pasar.
Pulang dari berbelanja di pasar, saya biasanya segera membersihkan ikan-ikan yang di belanjakan, memberikan asam dan memasukkannya ke kulkas. Melihat kulkas terisi bahan-bahan untuk diolah dalam sepekan ke depan rasanya membuat hati akan tenang.
#2 Memasak
Pada hari tertentu, terutama di akhir pekan atau di hari libur, saya memilih untuk mengambil tugas memasak di dapur. Pada hari normal, tentu saya tugas ini dilakukan oleh istri saya karena ia lebih banyak beraktivitas di rumah sedangkan saya harus berangkat ke kantor.
Namun, di masa pandemi Covid-19 saat ini, di saat saya juga lebih banyak di rumah karena work from home, saya juga jadi lebih banyak kesempatan untuk bisa masak di dapur.
Memasak sebenarnya adalah hal yang saya senangi, karena itu saya tidak pernah canggung melakukannya. biasanya saya akan sampaikan ke istri kalau hari ini saya yang masak, sehingga istri saya bisa mengerjakan pekerjaan lain seperti mencuci atau membersihkan rumah.
Karena saya yang belanja bahan-bahan dapur, biasanya saya juga sudah membayangkan akan mengolahnya menjadi masakan tertentu. Beberapa masakan yang sering saya masak di antaranya adalah gulai atau rendang daging, sop ayam atau daging, ikan asam pedas, arsik, dan olahan sambal.
Untuk sayuran, saya senang sayur tumis pedas, seperti cah kangkung atau cah sayur racikan buncis dan wortel. Sesekali, memasak sayur lodeh atau sayur sop dan capcai.
Jika ingin variasi masakan lainnya, biasanya saya akan browsing resep melalui internet dan mencobanya jika bahan-bahan tersedia di kulkas. Memasak untuk anggota keluarga memberikan kepuasan tersendiri untuk saya. Apalagi jika melihat anggota keluarga melahap masakan yang tersaji, membuat rsa penat di dapur terbayarkan.
#3 Berkebun
Hal berikutnya yang sengaja saya pilih sebagai tugas dan tanggung jawab saya adalah berkebun atau bunga-bunga di depan rumah. Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan yang sangat asik saya lakukan di sore hari menjelang waktu mandi sore tiba.
Bisanya, saya cukup menyirami bunga-bunga yang ada di pot. Dalam periodik tertentu saya menggemburkan tanah dan memberikan pupuk untuk menyuburkan tanaman.
Jika ada waktu yang lebih luang, saya akan mengganti tanah-tanah dalam pot yang terlihat sudah tidak subur lagi. Atau jika tanaman sudah perlu dipisah, saya lakukan pemisahan anakan untuk di tanam pada pot yang baru.
Tentu saja harus berkotor-kotoran. Tetapi melakukan hal-hal ini sangat mengasikkan bagi saya, bahkan terkadang sampai lupa waktu. Apalagi jika tanaman tumbuh subur dan indah, melihat halaman yang penuh bunga-bunga merupakan hiburan tersendiri untuk mengusir kepenatan.
Selain mengurusi tanaman, ada juga kolam ikan yang menjadi tempat saya menyibukkan diri. Awalnya saya memelihara beberapa ekor ikan koi. Kemudian kolam koi itu juga saya tambahkan bibit ikan mas dan nila. Kini, ikan nila berkembang biak dengan sangat baik di kolam itu, sudah beberapa kali hasil panen ikan nila kami konsumsi sendiri.
Ternyata kolam dengan air yang mengalir adalah habitat yang baik untuk ikan nila. Beberapa bibit nila yang saya masukkan di awal kini telah berkembang biak denga sangat banyak. Anakan nila itu pun sudah bisa dipanen untuk dikonsumsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H