Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hadiah "Bintang Tujuh Bidadari" dari Observatorium Bosscha

12 Oktober 2020   23:46 Diperbarui: 13 Oktober 2020   00:38 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KGPH Hadiwidjojo dalam Bedhaya Ketawang (1981) mengutip pendapat RT Warsadiningrat menyebut, tari ini semula bernama lenggotbawa yang diciptakan Bathara Guru pada tahun 167. 

Tari ini pada awalnya ditarikan tujuh bidadari yang diciptakan dari tujuh permata indah. Selanjutnya, Ratu Laut Selatan menambahkan dua penari lagi sehingga total menjadi sembilan orang. 

Tarian ini dipersembahkan sebagai perlambang curahan cinta Sang Ratu pada Sultan Agung, Raja Mataram yang menurunkan raja-raja di Keraton Surakarta dan Yogyakarta kini.

Syair lagu sinden yang mengiringi tarian tersebut secara jelas juga menggambarkan sang raja sebagai bintang. Selain itu, salah satu posisi penari Bedhaya Ketawang juga mirip susunan bintang dalam Pleiades meski tak persis sama.

Terlepas dari semua mitologi yang ada pada bintang "tujuh bidadari" ini, mengamati bintang dan benda-benda langit secara virtual bersama Observatorium Bosscha adalah pengalaman yang terlalu sayang untuk dilewatkan.

Pada masa pandemi covid-19 ini, Observatorium Bosscha tertutup untuk kunjungan umum. Agar rasa ingin tahu masyarakat terhadap alam semesta tetap terpenuhi, seri pengamatan virtual langit malam ini akan terus dibuka hingga beberapa seri ke depan.

Pada seri kesebelas, PVLM akan membahas tentang benda langit bernama asteroid. Jika tertarik untuk turut bersama menjelajah langit malam secara virtual dari teropong-teropong kebanggaan Observatorium Bosscha ITB, Yuk ikuti Pengamatan Virtual Langit Malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun