Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pendekatan "TPACK" dalam Pembelajaran Abad 21

12 Oktober 2020   17:03 Diperbarui: 24 Mei 2021   10:01 92467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendekatan TPACK dalam pembelajaran di abad 21. | Ilustrasi diolah pribadi

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru dalam pembelajaran di abad 21 adalah kemampuan merancang pembelajaran dengan menerapkan prinsip memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau yang dikenal dengan TPACK.

TPACK juga merupakan pendekatan pembelajaran yang sangat relevan di masa pembelajaran daring saat ini. Hal ini, karena pendekatan TPACK memadukan aspek pengetahuan (Knowledge/K), cara membelajarkan (Pedagogy/P), penguasaan materi pembelajaran sesuai bidang (Content/C) dengan TIK (Technology/T).

Pendekatan TPACK merupakan pendekatan yang dikembangkan dari pendekatan Pedagogy Content Knowledge (PCK) yang pertama kali dikenalkan oleh Shulman pada tahun 1986. Namun, pendekatan PCK tidak sekedar irisan atau gabungan pengetahuan tentang pedagogi dan penguasaan materi namun diperkuat oleh pengalaman-pengalaman guru.

Baca juga: Konsep "TPACK-P" pada Dunia Pendidikan

Ilustrasi diolah pribadi
Ilustrasi diolah pribadi
Dalam masa pandemi covid-19 saat ini, dimana proses pembelajaran telah dialihkan dari ruang kelas ke dalam jaringan (daring), Teknologi telah mengambil peran sangat penting. Karena itu, guru-guru perlu mengintegrasikan Teknologi ke dalam pendekatan PCK sehingga menjadi TPCK. Untuk memudahkan penyebutannya, TPCK kemudian diubah menjadi TPACK.

Penelitian oleh Koh (2013) menunjukkan bahwa persepsi calon guru terhadap TPACK sangat dipengaruhi oleh pengalaman mengikuti perkuliahan terkait pengetahuan tentang teknologi dan pengetahuan tentang pedagogi dan teknologi.

Perkembangan TIK saat ini telah memberikan pengaruh besar terhadap proses pembelajaran sehingga abad 21 mendorong semua guru dan praktisi pendidikan untuk memiliki pengetahuan yang luas terhadap TIK.

Pada dasarnya, konsep pendekatan pembelajaran TPACK melibatkan 7 domain pengetahuan.

Pertama, domain pengetahuan materi (content knowledge/CK). Domain ini merupakan penguasaan yang harus dimiliki guru terkait bidang studi atau materi pembelajaran yang diampu. Seorang guru matematika harus memahami dengan baik materi-materi pembelajaran yang ada di Matematika.

Kedua, domain pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK). Pengetahuan ini merupakan pengetahuan dasar guru terkait proses dan strategi pembelajaran. Secara sederhana, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha guru untuk menerapkan dan mengelola berbagai metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Ketiga, domain pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK). Domain ini terkait pengetahuan guru dalam menggunakan teknologi digital baik hardware maupun software.

Pengetahuan teknologi tidak hanya soal bisa mengoperasikan komputer saja. Pengetahuan tentang software atau aplikasi terbaru juga sangat diperlukan seperti aplikasi-aplikasi web meeting dan software-software video editor.

Keempat, domain pengetahuan pedagogi dan materi (pedagogical content knowledge/PCK). Ini merupakan gabungan pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran dengan proses dan strategi pembelajaran.

Materi pembelajaran tertentu akan dapat dicapai dengan baik jika guru menerapkan strategi pembelajaran tertentu pula. Dan satu strategi pembelajaran, belum tentu cocok diterapkan untuk semua materi pembelajaran.

Kelima, domain pengetahuan teknologi dan materi (technological content knowledge/TCK). Domain ini terkait pengetahuan guru tentang teknologi digital dan pengetahuan bidang studi atau materi pembelajaran.

Pada materi menggambar grafik di mata pelajaran matematika misalnya, penggunaan Geogebra akan sangat menolong guru untuk memvisualisasikan grafik secara digital dalam proses pembelajaran.

Keenam, domain pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi (technological paedagogical knowledge/TPK). Domain ini terkait pengetahuan tentang teknologi digital dan pengetahuan mengenai proses dan strategi pembelajaran.

Untuk keperluan proses evaluasi pembelajaran secara daring misalnya, dimana guru tidak mungkin melaksanakan penilaian secara langsung. Penggunaan Google Form akan sangat menolong guru untuk memberikan asesmen secara daring kepada siswa.

Ketujuh, domain pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan materi (technological, pedagogical, content knowledge/TPCK).

Domain inilah yang sangat diharapkan terjadi, dimana guru memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang teknologi digital, pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, serta pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran.

Baca juga: Pendidikan Teknologi yang Menunjang Pembelajaran

Domain terakhir inilah yang merupakan kerangka pengembangan penerapan TPACK. Dimana guru dapat mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran yang melibatkan paket-paket pengatahuan tentang teknologi, materi, dan proses atau strategi pembelajaran.

Paket-paket pengetahuan ini saling bersinggungan dan menghasilkan irisan- irisan menjadi paket pengetahuan baru yang perlu dikembangkan guru dalam pembelajaran di abad 21. Paduan TPACK yang baik akan menolong guru bisa mengajarkan materi tertentu dengan baik pula.

Ilustrasi diolah pribadi
Ilustrasi diolah pribadi
Pada dasarnya, desain pembelajaran yang dirancang oleh guru selalu bertujuan memudahkan proses belajar peserta didik. Karena itu, guru seharusnya tidak cepat berpuas diri untuk mengembangkan perangkat dan desain pembelajaran tetapi terus melakukan inovasi-inovasi pembelajaran demi meningkatkan dan mencapai tujuan pembelajaran.

TPACK sesungguhnya masih merupakan kerangka umum sehingga guru harus menterjemahkannya ke dalam tataran praktis. Yeh (2014) mencoba memberikan gambaran penerapanTPACK secara praktis dalam pembelajaran yang mencakup 8 domain penerapan TPACK.

#1 Menggunakan TIK untuk proses penilaian peserta didik
Penerapan praktis yang dapat dilakukan guru misalnya menggunakan Microsoft Excel untuk mengolah nilai, menggunakan aplikasi kuis online untuk menilai pemahaman peserta didik, menggunakan grup chatting untuk memahami karakter peserta didik melalui cara berkomunikasi di medsos dan sebagainya.

#2 Menggunakan TIK untuk memahami materi pembelajaran
Penerapan praktis yang dapat dilakukan oleh guru adalah mengemas materi abstrak ke dalam animasi video, mensimulasikan prinsip kerja mesin menggunakan animasi, memberikan rujukan tautan untuk belajar lebih lanjut, menggunakan platform web meeting untuk berdiskui dan sebagainya.

#3 Mengintegrasikan TIK untuk memahami peserta didik
Contoh penerapan praktis yang dapat dilakukan guru adalah meminta peserta didik memvisualisasikan idenya menggunakan corel draw, menggunakan whatsapp, email atau aplikasi survey online untuk menampung keluhan peserta didik, menyediakan forum konsultasi secara online dan sebagainya.

#4 Mengintegrasikan TIK dalam rancangan kurikulum termasuk kebijakan
Sekolah dapat mendorong guru untuk mengembangkan sumber belajar digital seperti e-modul atau video pembelajaran, diskusi rutin pengembangan konten digital, memasukkan program peningkatan kompetensi TIK bagi guru dan sebagainya.

#5 Mengintegrasikan TIK untuk menyajikan data
Penerapan praktis yang dapat dilakukan misalnya menggunakan TIK untuk menyajikan data akademik seperti rapor digital, data induk peserta didik, data mutasi peserta didik, membuat grafik dan sebagainya.

#6 Mengintegrasikan TIK dalam strategi pembelajaran
Contoh yang dapat dilakukan misalnya mengembangkan pembelajaran berbasis web, mengelola forum diskusi online, melaksanakan teleconference, menggunakan video pembelajaran, mengembangkan virtual lab dan sebagainya.

#7 Menerapkan TIK untuk pengelolaan pembelajaran
Penerapan praktis yang dapat dilakukan contohnya menggunakan TIK untuk presensi atau absensi online, memasukkan dan mengolah nilai peserta didik, menggunakan sistem informasi akademik dan sebagainya.

#8 Mengintegrasikan TIK dalam konteks mengajar
Contohnya menyediakan pilihan pembelajaran berbasis online, menciptakan lingkungan pembelajaran yang kaya sumber digital, memanfaatkan sumber belajar berbasis teknologi dan sebagainya.

Contoh-contoh pengintegrasian TIK dengan kerangka TPACK di atas tentu saja perlu dianalisa dan dikaji lebih dulu oleh guru dan sekolah. Kondisi dan kesiapan sekolah tentu sangat beragam, sehingga bentuk penerapan di satu sekolah belum tentu cocok untuk diterapkan di sekolah lainnya.

Baca juga: Ecobrik, Solusi Pembelajaran Ramah Lingkungan Pelajar Purwakarta

Setiap guru harus memiliki pengetahuan formal, pengalaman, cara pandang, dan sistem kepercayaan mengenai teknologi dengan tetap meletakkan karakteristik peserta didik sebagai pijakan dalam menentukan strategi pembelajaran.

Karakteristik anak-anak generasi abad 21 yang akrab dengan teknologi dan dunia digital sebaiknya dipandang sebagai modal belajar sehingga guru bersikap bijak dalam mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran daring saat ini.

Selanjutnya, guru perlu memahami bahwa dengan memanfaatkan kerangka TPACK akan menjadi bagian dari upaya mentransformasi diri menuju sosok guru ideal yang menyenangkan dan relevan dengan kondisi abad 21 yang telah berubah ke arah digital.

Mari bersama bersikap optimis sehingga mampu memperkaya lingkungan belajar menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.

Sumber Bacaan : Modul Pedagogik PPG Daljab 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun