Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kisah Nabi yang Depresi dan Kiat Menolong Orang yang Depresi

11 Oktober 2020   14:45 Diperbarui: 11 Oktober 2020   18:00 2862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi diolah pribadi
Ilustrasi diolah pribadi

Dari kisah ini, hal pertama yang dibutuhkan oleh seseorang yang sedang mengalami depresi adalah istirahat dan makanan untuk memulihkan tenaganya. Saat seseorang mengalami depresi, terapi pertama yang dapat dilakukan adalah menarik diri dari hal-hal yang memicu depresi dan memulihkan fisik dengan istirahat, makan, dan memeriksa kesehatan tubuh.

Kita dapat menyarankan mereka atau mendampingi mereka untuk memeriksakan diri ke dokter atau psikolog jika depresi yang terjadi dikuatirkan terus berlanjut.

Setelah kondisi fisik Elia pulih, ia kembali melanjutkan perjalanan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Horeb. Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ.

Lalu Tuhan datang kepadanya dan berkata: “Apakah kerjamu di sini, Elia?”. Dan Elia menjawab: “aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, karena orang-orang telah meninggalkan-Mu, meruntuhkan Mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu, hanya aku sendiri yang masih hidup dan sekarang mereka juga ingin membunuhku”.

Lalu Tuhan berkata kepada Elia: “Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan Tuhan!”.

Ketika berhadapan dengan Tuhan, Elia tidak menyembunyikan perasaan takutnya, kesepiannya, dan kemarahannya. Inilah hal kedua yang harus terjadi pada orang depresi setelah fisiknya dipulihkan yaitu jujur dengan kondisi dan perasaan yang dialami lalu keluar dari perasaan itu.

Tentu saja ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena itu, kita dapat menolong mereka menyadari kondisinya dan menolong mereka mencari apa yang menjadi penyebabnya. Biasanya kesadaran dan pengakuan ini akan menolong orang yang depresi untuk bangkit dan keluar dari depresi yang dialami.

Tentu saja, terkadang ada sistuasi dan kondisi yang menjadi penyebab depresi tidak dapat diubah, kehilangan orang terkasih misalnya. Dalam hal ini, kita dapat menolong mereka untuk menerima kenyataan yang ada dengan kesabaran dan kerelaan hati.

Seseorang yang depresi akibat kehilangan, perlu ditolong untuk menerima kenyataan yang terjadi dan bangkit melanjutkan kehidupan tanpa kehadiran orang yang dikasihinya itu.

Ilustrasi diolah pribadi
Ilustrasi diolah pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun