Dengan demikian, ada 3 anggota keluarga kami di rumah tersebut yang tertular virus corona, menyusul bapak dan adik laki-laki kami yang telah lebih dulu dinyatakan positif covid-19.
Minggu (12/04/2020) adalah hari ke-9 bapak dirawat di ICU. Tim dokter menghubungi kami dan memberikan informasi ada perbaikan dengan pernafasan bapak. Hari itu bapak akan dicoba untuk lepas ventilator dengan harapan paru-paru kembali dilatih untuk mensupply oksigen secara alami.
Kabar ini sungguh membuat kami senang. Dari literatur yang pernah kami baca, hanya sedikit pasien covid-19 yang berhasil pulih dan lepas dari ketergantungan ventilator. Rasa syukur dan haru sangat kami rasakan hari itu.
Berselang dua hari kemudian (14/04/2020), bapak selanjutnya dipindahkan dari ICU ke HCU. Di ruang HCU, bapak tidak lagi dipasang ventilator, tetapi tetap diberikan selang oksigen biasa melalui hidung.
Namun kondisi ini tidak berlangsung lama. Keesokan harinya (15/04/2020) pernafasan bapak kembali terganggu, oksigen biasa dari selang dihidung tidak cukup membantu pernafasannya. Tim dokter pun kembali memutuskan bapak ke ICU untuk kembali dipasang ventilator.
Hari itu juga kami mendapatkan informasi hasil test swab kedua bapak kembali positif dan hari itu juga bapak dilakukan test swab ketiga.
Hasil foto thorax terbaru kembali menunjukkan perburukan pada paru-paru bapak. Foto thorax ini sempat saya komunikasikan kepada rekan-rekan dokter Tim Task Force Perkantas. Saya ingin mendengar apa kesimpulan mereka dari foto thorax tersebut.
Secara umum, mereka menyampaikan bahwa kondisi paru-paru bapak sangat buruk. Mereka pun menyampaikan kepada kami untuk bersiap-siap pada kemungkinan terburuk yang akan terjadi, yaitu gagal fungsi pernafasan.
Mendengar informasi ini hati kami sangat hancur. Istri saya sampai menangis sejadi-jadinya sambil bersimpuh di lantai memohon pertolongan dari Tuhan. Ia terus menerus membaca alkitab dan berdoa seharian, memohon mukjizat dari Tuhan untuk kesembuhan bapak.
Namun Tuhan masih memberikan kesempatan bapak untuk berjuang di ICU. Ketua tim dokter yang menangani bapak menghubungi kami dan menyampaikan bahwa kondisi paru-paru bapak juga diserang oleh jamur. Ini mengharuskan bapak segera diberikan obat anti jamur pada paru-parunya.
Kami sempat bertanya mengapa ada jamur yang menyerang paru-paru bapak. Dari penjelasan yang diberikan, ini sangat mungkin terjadi. Pemberian Antibiotik dalam jumlah besar memang memungkinkan tumbuhnya jamur di paru-paru.