Karenanya, seorang guru matematika yang akan membuat video pembelajaran, jangan berfokus pada aplikasi video editing, tetapi pada materi yang akan disajikan. Indikator pencapaian pembelajaran harus ditetapkan secara spesifik dan terukur agar materi video fokus pada pencapaian indikator ini.
Menurut saya, suatu video pembelajaran matematika tidak boleh terlalu panjang karena akan membuat siswa jenuh. Sebaiknya berdurasi maksimum 15 menit saja, namun materi yang tersaji padat dan berisi. Lagian kan bukan sedang untuk menambah jam tayang Channel YouTube guru, tujuannya memang untuk membantu peserta didik belajar lebih mudah.
Soal aplikasi video editing, dengan bisa melakukan cut dan mix, serta keterampilan memadukan video, sound dan teks, itu sudah lebih dari cukup untuk membuat sebuah video pembelajaran matematika. Jika bisa memanfaatkan aplikasi tambahan rekam layar, sudah jauh lebih dari cukup.
Berdasarkan pengalaman saya dalam membuat video pembelajaran matematika selama ini, justru video-video yang sederhana hanya dengan merekam tangan yang sedang menuliskan materi sambil menjelaskan secara verbal, justru ditonton hingga puluhan ribu. Channel YouTube saya bernama Jose Hasibuan.
Video berjudul Fungsi Naik dan Fungsi Turun misalnya, hingga kini telah ditonton lebih dari 32.000 kali. Demikian pula video Persamaan Garis Singgung Pada Kurva, telah ditonton lebih dari 23.000 kali. Kedua video ini saya sajikan berupa tulisan tangan saya yang direkam hanya dengan menggunakan handphone.
Tentu saja yang melihat video ini bukan saja peserta didik saya di sekolah, karena jumlah siswa yang saya ajar setiap tahun hanya sekitar 100 hingga 200 siswa saja. Video-video ini juga telah ditonton oleh siswa-siswi dari berbagai sekolah yang ada di Indonesia.
Ada rasa bangga dan haru, jika usaha sederhana saya untuk menyajikan materi kepada siswa-siswi saya di sekolah melalui video YouTube, ternyata juga membantu siswa-siswi lainnya selama belajar daring di masa PJJ ini. Apalagi ketika membaca komentar-komentar yang mereka tulis di Kanal YouTube saya, sungguh memberikan kepuasan tersendiri.
Di akhir tulisan ini, saya mengajak rekan-rekan guru di seluruh Indonesia, khususnya guru matematika untuk berkreasi menyajikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan YouTube. Semoga usaha kecil yang kita lakukan, bermanfaat bagi mencerdaskan anak-anak didik kita.
Ayo, Belajar Matematika di YouTube Pak Guru!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H