Sebenarnya dunia investasi bukanlah hal yang baru bagi saya. Meskipun secara praktis terjun langsung sebagai investor di pasar modal baru saya lakukan dalam dua tahun terakhir ini.
Saya mengenal dunia investasi pertama kali di tahun 2010 saat sedang mengambil studi Pasca Sarjana di Program Studi S2 Matematika Terapan Institut Pertanian Bogor (IPB). Entah secara kebetulan, yang jelas saat itu ketika akan memilih konsentrasi mata kuliah untuk tesis, saya tertarik pada bidang matematika finansial atau keuangan.
Pun tak pernah terbayangkan saat itu, latar belakang pendidikan sarjana yang merupakan pendidikan matematika namun akhirnya harus belajar dan mendalami bidang terapan yaitu matematika keuangan dan seluruh seluk beluk dunia investasi pasar modal.
Saya ingat benar, di awal-awal perkuliahan, saya belajar teori persamaan diferensial dan ternyata cukup banyak terapan teori ini yang diaplikasikan pada pemodelan bidang matematika keuangan.
Penelitian tesis saya juga banyak mengaji pemodelan di pasar modal secara khusus menganalisis persamaan matematika terkait forcasting atau peramalan nilai saham di masa mendatang.
Secara umum, dalam dunia keuangan kita mengenal dua macam aset atau kepemilikan, yaitu asel riil dan aset keuangan. Aset riil merupakan kepemilikan atas kekayaan berupa tanah, bangunan, pabrik, alat-alat mesin produksi termasuk para pekerja yang keahliannya diperlukan untuk memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada.
Sedangkan aset keuangan merupakan kebalikan dari aset riil, yang sebenarnya merupakan aset yang tidak nyata dan tidak menggambarkan kekayaan sesungguhnya dari pemiliknya.Â
Beberapa yang termasuk dalam aset keuangan atau aset finansial adalah saham dan obligasi, yang merupakan salah satu produk keuangan yang berperan penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di suatu negara.
Mengapa saham disebut aset tak riil? Karena saham pada dasarnya hanyalah lembaran kertas atau mungkin jurnal komputer yang tidak secara langsung memiliki kontribusi terhadap kapasitas produksi dalam suatu perekonomian. Setiap jenis aset keuangan saham misalnya merupakan klaim atas laba yang dihasilkan dari aset riil atau laba dari pemerintah jika merupakan obligasi.
Setiap orang dapat memilih untuk menggunakan uang atau kekayaan yang dimilikinya hari ini atau melakukan investasi untuk masa depan. Jika pilihan yang dilakukan adalah berinvestasi, maka ia mungkin memilih untuk memiliki aset keuangan berupa saham atau obligasi. Dalam tulisan ini saya akan lebih banyak membahas soal saham dan dinamikanya.
Uang yang diterima oleh perusahaan saat menerbitkan saham akan digunakan untuk membeli aset riil. Imbal hasil atas aset keuangan yang diharapkan dari seorang investor saham, berasal dari laba yang dihasilkan oleh aset riil yang dibeli perusahaan dari dana yang berasal dari penjualan saham.