Selama kurun waktu 38 hari dari 13 April hingga 20 Mei 2020, Kamboja sempat tidak lagi melaporkan penambahan kasus baru positif covid-19. Pada tanggal 21 Mei kembali dilaporkan 1 kasus baru, dan terakhir tanggal 23 juni lalu juga dilaporkan 1 kasus baru warga Kamboja yang positif virus corona.
Bagaimana penanganan pandemi covid-19 di Kamboja?
Sejak 14 Maret 2020 dimana Kamboja telah melaporkan 7 kasus warganya yang terinfeksi virus corona, Pemerintah Kamboja segera memerintahkan sekolah-sekolah negeri dan swasta di Phnom Penh dan Kota Siem Reap untuk tutup sebagai tanggapan atas meningkatnya jumlah kasus virus corona.
Kementerian Pendidikan Kamboja memerintahkan lembaga pendidikan negeri dan swasta, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah, di Phnom Penh dan Kota Siem Reap untuk memulai liburan awal musim panas, 20 hari lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti dilaporkan Kambojaness.com.
Berselang 2 hari setelahnya, Kementerian Pendidikan kembali mengumumkan penutupan semua lembaga pendidikan negeri dan swasta di seluruh negeri. Gerak cepat pemerintah Kamboja ini dilakukan dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan terhadap pandemi global. Hal ini dilakukan tidak sampai dua bulan setelah kasus pertama yang dilaporkan di negara itu.
Selanjutnya freshnewsasia.com (19/03/2020) menuliskan upaya lanjutan setelah penutupan seluruh sekolah di Kamboja. Kementerian Luar Negeri Kamboja mengumumkan penangguhan sementara semua penyeberangan perbatasan dengan Vietnam sesuai surat kementerian tertanggal 18 Maret 2020 yang ditujukan kepada Kedutaan Besar Vietnam di Kamboja.
Arus keluar masuk warga negara Vietnam ke Kamboja dan warga negara Kamboja ke Vietnam melalui darat, jalur air dan udara ditutup. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah ketidaknyamanan persyaratan karantina untuk warga negara Vietnam dan Kamboja yang diberlakukan oleh pemerintah.
Upaya selanjutnya yang dilakukan Pemerintah Kamboja adalah mengumumkan larangan perjalanan satu minggu di negara itu mulai 9 April 2020 menyusul total warga yang terinfeksi telah mencapai 119 kasus. Tindakan pencegahan ini dilakukan untuk semua perjalanan antar provinsi, dan bahkan antar distrik.
Voacambodia.com (9/4/2020) melaporkan larangan perjalanan diberlakukan untuk setiap perjalanan antara Phnom Penh dan 24 provinsi yang ada. Meskipun pergerakan di dalam ibukota diizinkan, namun bepergian antara provinsi, termasuk antar kabupaten telah dilarang.
Semua kendaraan dilarang bepergian di antara daerah, kecuali yang membawa pejabat pemerintah dan yang digunakan untuk layanan penting, seperti truk barang, kendaraan medis, dan layanan sanitasi. Kendaraan transportasi untuk pekerja garmen yang harus bekerja, akan diizinkan untuk mengangkut pekerja ke dan dari tempat kerja, selama mereka terdaftar atau memiliki surat persetujuan dari Departemen Tenaga Kerja atau departemen provinsi.
Pemerintah Kamboja juga telah mengumumkan untuk melarang masuknya orang asing dari Italia, Jerman, Spanyol, Prancis, dan Amerika Serikat selama 30 hari untuk mencegah Covid-19, efektif sejak 17 Maret 2020. Dan selanjutnya menyusul larangan entri orang Iran selama 30 Hari untuk mencegah Covid-19, efektif mulai 18 Maret 2020.