Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Guru, Profesi yang Mengubah Hidup

19 Juni 2020   21:59 Diperbarui: 19 Juni 2020   21:52 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang mengatakan bahwa seorang guru adalah seorang yang digugu dan ditiru. Kata digugu menunjukkan bahwa seorang guru selalu ingin didengar perkataannya, sedangkan kata ditiru menunjukkan integritas seorang guru, bahwa selain tutur katanya yang selalu didengarkan, tindak tanduknya dijadikan panutan oleh murid-muridnya.

Demikian mungkin harapan sebagian besar masyarakat terhadap profesi ini. Menyebut profesi ini sebagai "guru" berarti berharap dari profesi inilah orang-orang muda belajar apa artinya beritegritas, yaitu seorang yang perkataan dan tindakannya selalu selaras.

Menurut UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Menurut UU ini, profesi guru disebutkan sebagai pendidik. Guru dikatakan sebagai pelaku utama dalam pendidikan yakni suatu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Dari pengertian ini, tugas seorang guru merupakan tugas yang terintegrasi, guru tidak hanya bertanggung jawab untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga bertanggung jawab terhadap perubahan prilaku anak didiknya.

Menjadi seorang guru yang profesional, berarti mengerjakan keseluruhan tugas sebagaimana disebutkan menurut UU di atas. Adalah hal yang relatif mudah dikerjakan jika hanya berhenti pada transfer ilmu pengetahuan dan melatih keterampilan. Justru tugas yang paling sulit untuk dilakukan adalah mendidik anak didik agar mengalami perubahan sikap dan tata laku menjadi seorang yang dewasa.

Tugas ini berarti tanggung jawab mendidik siswa yang tadinya tidak disiplin menjadi disiplin. Mendidik siswa yang tadinya berkata-kata kasar sehingga mampu berucap santun. Mendidik siswa yang tidak bisa tertib dalam antrian menjadi tahu bagaimana mengantri dengan baik. Mendidik siswa yang tadinya bersikap egois dan individualis menjadi siswa yang peduli. Dan serentetan tugas mendidik lainnya.

Karena tugas mendidik inilah, tidak jarang seorang guru disalah mengerti. Tugas mulia ini selalu dibenturkan dengan UU Perlindungan Anak dan HAM.

Lihat saja beberapa kasus yang dialami oleh Guru. Di tahun 2019 lalu misalnya, mencuat kasus guru Theresia asal NTT. Ketika melihat beberapa anak laki-laki di kelas yang rambutnya panjang, ia lalu mengambil gunting dan memotong rambut mereka sedikit di bagian depan untuk mendisiplinkan mereka.

Namun upaya mendidik ini justru berimbas penentangan oleh orang tua murid. Tak terima anaknya dihukum potong rambut, Arnoldus nekat balas memotong rambut sang guru saat mengajar di kelas menggunakan gunting yang ia bawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun