Bahkan, meskipun pembeli menunjukkan sikap yang tidak baik, sebagai penjual seharusnya tetap berespon dengan ramah. Karena itulah etika seorang pebisnis.
Lagi pula, setiap pembeli punya karakter yang berbeda-beda. Dan tugas penjual untuk tetap berespon baik pada semua jenis pembeli. Bukankah prinsip pembeli adalah raja masih sangat relevan meski dalam tatanan bisnis online. Namun jika dirasa ini tidak penting, maka bersiap-siaplah akan kehilangan pembeli setia.
Kedua, gunakan kata sapaan yang sopan kepada pembeli.
Baru kali ini saya ketemu penjual yang menyebut pembelinya dengan sapaan "anda". Menurut saya, penggunaan kata sapaan "anda" untuk pembeli sangat tidak beretika.Â
Alangkah bijaknya jika menggunakan kata "bapak" atau "ibu" kepada penjual saat baru berkomunikasi pertama kali. Baru kemudian jika dirasa kurang nyaman, dapat mengganti dengan "kakak" atau yang lebih friendly dengan menyesuaikan berdasarkan usia.
Namun, perlu diperhatian penggunaan kata sapaan yang menghormati keberadaan pembeli. Sebagai penjual, pastilah belum tahu sedang melayani pembeli yang seperti apa.Â
Maka memang sangat aman untuk menyapa dengan sapaan "bapak" atau "ibu" di awal komunikasi. Dengan sikap yang demikian, pembeli pasti akan merasa dihormati dan nyaman untuk melanjutkan transaksi.
Ketiga, segera minta maaf jika terjadi kesalahan.
Pembeli tidak pernah mengurusi dan tidak mau tahu seberapa sibuk atau seberapa banyak pembeli yang sedang dilayani. Tugas penjual adalah melayani dengan sebaik-baiknya. Jika memang dirasakan butuh asisten untuk mengurusi bisnis yang makin besar, ya harusnya dilakukan supaya pelayanan optimal tetap bisa dijaga.
Jika mempercayakan layanan admin atau customer service pada orang lain, maka owner perlu meyakinkan diri bahwa telah memilih orang yang tepat, yang bisa menjaga bisnis dengan baik.Â
Admin atau cs harus memahami etika dalam berkomunikasi secara online. Jangan sampai mempercayakan pada orang yang labil dan tidak bisa mengelola emosi serta tidak bijak menanggapi komplain dari pembeli.