Pagi ini (15/06/2020), suara dentuman keras menggegerkan warga sekitar Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru. Tak berapa lama kejadian berlangsung, muncul foto-foto dan video di WAG yang mengabarkan Pesawat TNI jatuh menimpa salah satu perumahan di Pekanbaru.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 08.15 senin pagi. Salah satu jet tempur Sky Hawk 200 milik TNI AU dikabarkan jatuh di area lapangan tembak arhanudse. Lokasi kejadian persisnya di Perumahan sekitar Jalan Gading Marpoyan, Kubang Raya, Kecamatan Siak Hulu.
Kejadian serupa juga terjadi beberapa tahun lalu. Di tahun 2012 pesawat tempur Sky Hawk 200 juga jatuh di depan rumah warga salah satu perumahan.
Beberapa waktu berselang setelah terdengar dentuman besar, warga Pekanbaru dapat menyaksikan kepulan asap hitam membumbung dari sekitar lokasi kejadian di Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.
Pilot yang mengemudikan Pesawat Tempur tersebut dikabarkan selamat, setelah keluar dari kursi lontar pesawat sesaat sebelum pesawat jatuh.
Hingga tulisan ini diposting, belum diperoleh infromasi terkait korban jiwa. Sementara, petugas dari TNI telah melakukan kroscek ke lokasi kejadian.
Terlepas dari faktor penyebab terjadinya kecelakaan ini, perlu dikaji lebih mendalam terkait aktivitas latihan pesawat tempur milik TNI AU yang dilakukan. Beberapa kali dalam sepekan, aktivitas latihan yang dilakukan pesawat TNI AU kerap membuat polusi suara karena suara keras menggelegar dan mengganggu aktivitas belajar mengajar beberapa sekolah yang letaknya di sekitar bandara.
Pada dasarnya, lokasi bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru berada di tengah pemukiman warga. Di sekitar jalan Kartama, tepat di area landasan pacu bandara, adalah daerah padat penduduk dengan sejumlah perumahan di sekitar lokasi. Selain itu, hanya berada di radius beberapa ratus meter dari landasan pacu, terdapat beberapa sekolah besar seperti SMPN 25, SMPN 34 dan SMKN Pertanian Terpadu Pekanbaru. Ketiga sekolah ini adalah sekolah-sekolah dengan jumlah siswa yang sangat banyak.
Beberapa waktu lalu, sempat terdengar desas desus rencana relokasi bandara ke daerah luar kota Pekanbaru. Namun, belakangan isu itu mulai tak terdengar lagi.
Lokasi bandara yang terletak di tengah kota, memang memberikan banyak kemudahan bagi warga. Bagi para penumpang, akses menuju bandara memang sangat mudah dilakukan tanpa harus kuatir akan ketinggalan pesawat.
Namun disisi lain, resiko kejadian seperti ini sangat besar terjadi. Mungkin sudah saatnya pemerintah melakukan kembali kajian mendalam terkait lokasi bandara. Atau jika tetap mempertahankan lokasi bandara sekarang, maka aktivitas terkait latihan pesawat tempur milik TNI AU perlu dikaji kembali.
Dari kejadian ini, banyak asumsi yang beredar terkait perlunya peremajaan pesawat tempur milik TNI AU yang dipakai untuk latihan di sekitar langit Pekanbaru. Entah ini soal kondisi pesawat atau human error, yang jelas jangan sampai kejadian ini terus berulang dan menimbulkan ketakukan serta membahayakan bagi warga yang tinggal sekitar bandara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H