Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mamahami dan Memaknai Hari Kenaikan Isa Almasih

21 Mei 2020   01:28 Diperbarui: 21 Mei 2020   14:40 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar: www.pinterpandai.com

Kamis (21/05/2020) adalah hari peringatan Kenaikan Isa Almasih bagi umat nasrani di seluruh dunia. Seyogyanya, pada hari ini seluruh umat kristen akan beribadah bersama di gereja. Namun, sejak diberlakukannya PSBB di berbagai kota di Indonesia, ibadah tahun ini akan banyak dilaksanakan di rumah masing-masing.

Dalam kalender gereja dunia, terdapat 5 hari besar penting bagi umat nasrani, yaitu Hari Natal, Hari Jum'at Agung, Hari Paskah, Hari Kenaikan Isa Almasih dan Hari Pentakosta. Kelima hari besar ini, sesungguhnya merupakan rangkaian peristiwa, mulai dari kelahiran Isa Almasih hingga hari penggenapan Roh Kudus yang dijanjikan oleh Isa Almasih, persis sebelum peristiwa kenaikan ini terjadi.

Apakah itu Hari Kenaikan Isa Almasih?

Cerita tentang Kenaikan Isa Almasih di Alkitab, tertulis di Kitab Lukas 24 : 50 - 51 demikian :

"(Ayat 50) Lalu Yesus membawa mereka keluar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. (Ayat 51) Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga."

Dari cacatan Alkitab ini, ada dua hal penting yang bisa kita pahami tentang peristiwa Kenaikan Isa Almasih.

Pertama, Kenaikan Isa Almasih merupakan peristiwa Isa Almasih berpisah dari murid-Nya untuk naik ke sorga. Peristiwa ini terjadi tepat 40 hari setelah hari Paskah, yaitu hari yang dipercaya sebagai hari Kebangkitan Isa Almasih dari antara orang mati.

Tercatat pula, selama dalam kurun waktu 40 hari itu, Isa Almasih sempat beberapa kali menampakkan diri kepada para murid-Nya. Dan peristiwa kenaikan ini, merupakan peristiwa perpisahan Isa Almasih dan para murid-Nya.

Kedua, peristiwa Kenaikan Isa Almasih ini disaksikan oleh murid-murid. Lukas, yang adalah salah satu dari murid-Nya menuliskan kesaksiannya dengan menyatakan bahwa kejadian tersebut berlangsung di Betania, sebuah kota kecil yang terletak kira-kira 2,4 km di lereng sebelah tenggara Bukit Zaitun.

Lebih lanjut, Lukas menggambarkan peristiwa itu terjadi diawali dengan Isa Almasih mengangkat tanganNya dan memberi berkat, lalu Ia terangkat ke sorga. Peristiwa supranatural ini jelas membuat takjub semua murid yang menyaksikannya secara langsung.

Di Kitab Kisah Para Rasul, Lukas menambahkan catatannya "Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.' (KIS 1 : 10 - 11)".

Dari dua hal di atas, dapat kita simpulkan bahwa Hari Kenaikan Isa Almasih adalah peristiwa terangkatnya Isa Almasih ke sorga tepat dihari ke-40 setelah hari paskah, dan peristiwa itu benar terjadi dan disaksikan oleh para murid-Nya sesuai dengan yang tertulis di Alkitab.

Lalu apa makna peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih bagi umat nasrani di masa pandemi covid-19 saat ini?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu membaca latar belakang peritiwa yang dicatat Lukas di KIS 1 : 10 - 11 sebagai tambahan. Pada ayat ke delapan, Lukas menuliskan perkataan Isa Almasih sesaat sebelum terangkat ke sorga, demikian: "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (KIS 1 : 8).

Ada dua makna penting dari peristiwa Kenaikan Isa Almasih ke sorga.

Pertama, kenaikan Isa Almasih ke sorga memberikan pengharapan bahwa ada sorga yang akan dijanjikan bagi setiap umat yang percaya. Ia naik ke sorga, untuk menyediakan tempat bagi kita yang percaya akan janji-Nya.

Meski saat ini kita sedang mengalami kesulitan hidup di dunia, terlebih karena situasi pandemi covid-19 yang tak menentu, peristiwa Kenaikan Isa Almasih memberikan pengharapan baru bagi kita, bahwa akan ada hari depan yang lebih baik.

Bagi kita yang saat ini mungkin sedang dalam perawatan di Rumah Sakit atau isolasi secara mandiri di rumah karena covid-19, peringatan Kenaikan Isa Almasih memberikan pengharapan untuk pulih dan sembuh. Jika Isa Almasih telah menaklukkan sengat maut lalu naik ke sorga, maka tidak mustahil jika Ia dapat menyembuhkan setiap orang yang sakit karena virus corona.

Bagi kita yang mungkin kehilangan saudara dan kerabat karena kematian akibat covid-19, peringatan Kenaikan Isa Almasih memberikan penghiburan, bahwa mereka yang meninggal di dalam iman kepada Isa Almasih sebagai juru selamat, telah turut bersama Dia di sorga yang dijanjikan-Nya.

Kedua, tujuan kenaikan Isa Almasih ke sorga untuk menghadirkan Roh Kudus ke tengah dunia sebagai penolong, agar setiap orang Kristen dapat menjadi saksi yang baik di tengah dunia.

Isa Almasih memang tidak lagi hadir secara fisik di dunia, tetapi Ia menitipkan tugas dan pelayanan-Nya untuk dikerjakan oleh setiap murid-Nya. Ia naik ke sorga, agar Roh Kudus turun ke dunia. Peristiwa penggenapan janji akan turunnya Roh Kudus selanjutnya akan diperingati 10 hari setelah Hari Kenaikan Isa Almasih, yaitu pada Hari Pentakosta.

Saat ini, saat Isa Almasih tidak ada lagi secara fisik di dunia, ajaran Injil diberitakan lewat kesaksian murid-murid terdahulu. Jika murid-murid tidak memberikan kesaksian, maka tidak ada yang akan memberitakan tentang ajaran Injil. Jika ajaran Injil tidak diberitakan, maka tidak ada orang yang percaya.

Di sinilah peran sentral Roh Kudus untuk menolong para murid terdahulu untuk menjadi seorang saksi. Demikian pula bagi kita orang kristen saat ini, Roh Kudus yang akan menolong kita untuk menjadi saksi dalam pemberitaan ajaran Injil Isa Almasih.

Lalu, di masa pandemi covid-19 saat ini, apa makna peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih bagi kita orang kristen?

Isa Almasih memang tidak ada lagi secara fisik untuk mengajar, menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang yang kelaparan, dan hal lain yang dilakukan-Nya selama hidup di dunia. Tugas itu sekarang menjadi tugas kita orang kristen sebagai saksinya.

Orang kristen yang melayani sebagai dokter dan perawat di rumah sakit saat ini, harus meneladani bagaimana Isa Almasih melayani orang-orang sakit pada zaman-Nya. Teladan-Nya dalam melayani dengan belas kasih yang besar, adalah contoh yang harus ditiru oleh orang-orang yang bekerja di rumah sakit di zaman ini.

Dokter dan perawat kristen tidak boleh berpikir untuk mogok kerja dan menyerah karena kondisi yang semakin memburuk akibat pasien covid-19 yang terus meningkat. Karena jika demikian, meraka tidak dapat menajdi saksi Isa Almasih yang baik di zaman ini. Meski kondisi semakin sulit, kasih dan pengorbanan dokter dan perawat kristen harus makin besar pula, sebagaimana Isa Almasih telah melakukan pengorbanan terbesar hingga mati di kayu salib.

Sebagai orang kristen, kita dipanggil untuk meneladani-Nya dalam menolong orang yang kelaparan sebagai mana Isa Almasih berbelas kasih pada orang yang kelaparan di zaman-Nya. Di saat seperti sekarang ini, ada banyak orang yang mengeluh karena kesulitan ekonomi, dan tugas kita sebagai orang kristen untuk memberikan pertolongan.

Inilah waktunya gereja mengumpulkan persembahan, bukan hanya untuk keperluan internal gereja saja. Gereja harus mendorong umatnya untuk peduli dan mengumpulkan persembahan untuk diberikan bagi orang-orang yang membutuhkan.

Saya bersyukur gereja saya di HKBP Rajawali Pekanbaru telah melakukan ini, dan saya berharap akan terus dilakukan. Beberapa waktu lalu jemaat telah mengumpulkan donasi melalui gereja. Dari uang yang terkumpul kemudian dibelikan paket sembako berupa beras, minyak goreng, gula, makanan instan, dll. Paket sembako ini selanjutnya diberikan kepada orang-orang yang memerlukan, bagi mereka yang terdampak covid-19.

Masih banyak orang-orang yang membutuhkan uluran tangan gereja dan orang kristen saat ini. Semoga peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih 2020, mengingatkan peran gereja dan umat kristen di manapun untuk berbuat semakin nyata sebagai saksi Isa Almasih di tengah pandemi covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun