Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Kecanduan Gadget? Alihkan Dengan Mainan Ini

15 Mei 2020   07:31 Diperbarui: 3 November 2020   22:04 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital saat ini, gadget tidak hanya berhasil memesona orang dewasa. Bahkan anak balita sekalipun dapat dengan mudah jatuh cinta pada gadget.

Berawal karena demi bisa selonjoran sebentar, orang tua rela memperkenalkan gadget pada buah hatinya yang masih sangat kecil. Mulai dari memperkenalkan konten-konten youtuber cilik, hingga belajar bernyanyi dari youtube. Tentu saja tak butuh waktu lama bagi seorang bocah milenial untuk mahir berselancar menarikan jari-jarinya di layar gadget. Singkat cerita, si kecil pun jadi kecanduan gadget.

Masalah jadi muncul, ketika orang tua jadi sulit melepas gadget dari anak. Tak jarang, si anak akan mengamuk dan menangis sejadi-jadinya jika tak diberi gadget lagi. Anak yang harusnya banyak bermain melompat kesana kemari, memiliki quality time bersama orang tua, justru jadi malas bergerak, mematung berjam-jam di depan layar gadget. Pesona gadget memang luar biasa, sekali anak terikat, akan sulit untuk lepas darinya.

Tentu saja, sebagai orang tua kita tidak boleh kalah dengan si layar pintar. Orang tua harus lebih pintar mencari cara agar anak lupa dan mulai meninggalkan gadget. Salah satu yang perlu dilakukan orang tua adalah, menemukan alternatif mainan edukasi yang menyenangkan sehingga membuat anak memiliki keasikan baru.

Salah satu alternatif mainan edukasi yang ingin saya perkenalkan adalah Logico Primo Grolier. Logico Primo adalah mainan edukasi untuk anak usia 3 - 6 tahun. Dalam 1 paket Logico Primo, terdapat 20 buku berisi kartu-kartu permainan dan 1 buah board game dengan 6 pin berbeda warna.

Yang menarik adalah setiap buku memperkenalkan tema-tema tertentu yang akrab dengan dunia anak. Tiga buku pertama misalnya, anak akan diajak bermain sambil mengenal kebun binatang, sirkus, dan arts & crafts bersama si beruang Teddy.

Di setiap seri buku, terdapat 16 kartu permainan. Sehingga untuk menyelesaikan 1 paket Logico Primo, maka anak akan memainkan 320 permainan.

Lalu bagaimana memainkan Logico Primo? Permainan dimulai dengan mengambil kartu secara berurutan mulai dari kartu pertama dari seri buku pertama. Selanjutnya kartu tersebut dimasukkan ke board gamepada slot yang tersedia. Kemudian orang tua membacakan instruksi permainan yang tersaji pada kartu untuk dilakukan oleh anak.

Pada buku pertama seri kebun binatang misalnya, kartu pertama adalah gambar yang diberi judul 'suatu hari di kebun binatang". Instruksi yang harus dilakukan anak pada permainan pertama ini adalah anak diminta menemukan bagian yang hilang dari gambar. Anak menyelesaikan permainan ini dengan cara memindahkan pin warna yang bersesuaian pada jawaban yang tepat.

Setelah menyelesaikan jawabannya, anak diminta untuk membalikkan posisi kartu sehingga akan terlihat kesesuaian antara urutan warna pin jawaban anak dengan  kunci jawaban yang ada pada kartu. Jika semua pin warna sesuaian dengan kuci jawaban pada kartu, maka anak berhasil menyelesaikan permainan. Jika masih ada warna yang tidak bersesuaian, anak dapat mengulang kembali permainan.

Di bagian belakang kartu, anak juga dapat menemukan aktifitas tambahan. Pada kartu pertama misalnya, anak diminta menyebutkan hewan apa saja yang dapat dilihat di kebun binatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun