Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refocusing 5C dalam Pendidikan Abad 21

14 Mei 2020   11:15 Diperbarui: 14 Mei 2020   11:38 3372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap siswa akan bangga dengan hasil karyanya dan juga belajar dari presentasi teman-temannya. Guru perlu menekankan, bahwa tidak ada yang terbaik, semua hasil karya adalah baik. Ini peran penting seorang guru, menumbuhkan kepercayaan diri setiap siswa, agar mereka berani untuk berkreatifitas.

Character. Karakter adalah kompetensi yang tidak boleh diabaikan untuk dicapai siswa. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan sangat dibutuhkan, tetapi tanpa diiringi karakter yang baik, manusia dapat menjadi monster penghancur peradaban. Korupsi yang banyak dipertontonkan di depan mata sungguh menyesakkan dada. Orang-orang pintar tidak hadir menjadi solusi tetapi justru kerap membuat masalah.

Anak-anak di usia belajar sesungguhnya adalah masa-masa mereka mencari jati diri. Apa yang dibentuk di masa ini akan melekat kuat dan menjadi citra dirinya. Dalam hal ini, guru perlu membentuk karakter siswa agar menjadi manusia beradab demi kesejahteraan dunia. 

Guru perlu terus mendorong agar siswa belajar disiplin dan bertanggung jawab sebagai seorang pelajar. Aktivitas operasi bersih 5-10 menit sebelum proses pembelajaran dimulai perlu digalakkan supaya siswa terlatih peduli pada kebersihan lingkungan. 

Mengunjungi panti asuhan dan teman yang sedang sakit perlu diagendakan untuk memupuk rasa empati. Dompet sosial perlu diprogramkan oleh guru kelas supaya siswa terlatih berbagi pada orang lain. Dan banyak lagi program-program pembentukan karakter lainnya yang perlu dihadirkan di ruang kelas.

Tentu saja program pendidikan karakter ini perlu didukung oleh orang tua dan masyarakat yang lebih luas. Pada dasarnya keluarga adalah sekolah utama untuk membentuk karakter anak. Namun tidak ada salahnya, apa yang telah diusahakan oleh guru dari ruang kelas, didukung sepenuhnya oleh orang tua untuk memperkuat pendidikan karakter yang telah diberikan di keluarga. 

Masyarakat luas juga perlu mengambil peran sebagai fungsi pengontrol. Sebagai bagian masyarakat, kita perlu memberikan teguran jika melihat anak-anak sedang tidak menunjukkan karakter yang baik di area publik. 

Sikap acuh tak acuh karena berpandangan 'kan bukan keluarga saya' perlu dibuang jauh. Mari bersama bergandengan tangan untuk membentuk generasi ini menjadi generasi maju yang berkontribusi positif bagi peradaban dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun