Malam semakin kurus lurus bersama sepi yang kian membenturkan kepalanya pada dadaku. Rokok di bungkus menipis. Sedangkan mulutku tak mau berhenti menghembus tembus.
Pada asap yang membumbung ke atap ku titipkan pesan pada bumi. Jangan marahi aku karena membuat atmosfermu hitam. Karena sunyiku lebih gelap dari yang kau kira.
Aku hanya sebagian dari mereka. Knalpot motor, cerobong pabrik, kebakaran hutan dan kebakaran jenggot karena tembakau laku keras di pasar. Jangan marahi aku karena aku aktif. Sementara yang pasif kian meradang, menabuh genderang perang melawan aku.
Jangan memarahi aku karena dompetku mengempis. Lihatlah di sana para petani tembakau memeras raga. Kepada mereka aku memberi, pada negeri aku berbakti.
Jika saja aku mati. Jangan bilang karena rokok, meski itu benar.Aku takut Tuhan murka. Mengirim Hama pada tembakau.
Jika saja aku aku mati. Bilang saja karena aku kesepian. Tak ada lagi impian untuk hari esok.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI