Mohon tunggu...
Joromualdes
Joromualdes Mohon Tunggu... Guru - An educator

Johanes Romualdes, B.Sc., S.Pd. Bachelor of Education from the University of Pelita Harapan (UPH). Bachelor of Science from Corban University, USA. Been teaching students for nearly 8 years. A grade-level supervisor for 4 years.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesiapan Belajar di Sekolah, Apa yang Dapat Orangtua Lakukan?

5 Maret 2022   15:59 Diperbarui: 5 Maret 2022   16:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Orangtua mengambil peranan yang signifikan dalam mempersiapkan anak untuk belajar di sekolah sejak mereka masih kecil.

Untuk anak berusia 0-18 bulan, berikut adalah beberapa peran yang orangtua perlu lakukan untuk menyiapkan anak untuk belajar:

  • merawat anak dengan penuh kasih, memberikan rasa aman, merespon stres dengan cara yang sehat, memberikan pelukan, tawa, dan senyuman; membangun ikatan dengan anak Anda; tidak memberikan ancaman.
  • mendorong anak untuk mulai merangkak, duduk, menunjuk; mengajak bermain dengan menggunakan bola,mainan kerincingan, atau mainan lainnya; menyediakan tempat aman bagi anak untuk bergerak bebas; sering menangani, menyentuh, dan mengayunkan anak Anda.
  • berinteraksi dengan anak dengan menggunakan banyak objek, berbagai gerakan, mengajak anak untuk belajar mengidentifikasi warna; mengatur jadwal pemeriksaan mata ke dokter secara berkala; menghindari penggunaan TV secara intens.
  • mengajak anak untuk mendengarkan suara dengan frase pendek  mengulangi suara-suara tertentu; menggunakan melodi; memantau infeksi telinga yang dialami oleh anak.
  • selalu merasa ingin tahu tentang dunia anak Anda; mengajak anak untuk melakukan penghitungan sederhana, menunjukkan contoh dari sebab dan akibat.
  • menyanyikan lagu pengantar tidur; memberi anak Anda kerincingan; mengulangi kata-kata yang berima; mengenalkan mereka lagu-lagu tradisional umum dan lagu-lagu anak-anak lainnya.
  • Pemberian ASI secara rutin; menghindari konsumsi jus secara berlebih; memastikan nutrisi yang cukup; memberikan makanan yang mengandung kadar lemak sedang.

Sedangkan untuk anak berusia 18-60 bulan, beberapa peran yang orangtua perlu lakukan memiliki kompleksitas yang lebih dalam, seperti berikut  ini:

  • Menjadi teladan dalam menunjukkan perasaan sebab-akibat, empati; menyediakan rumah yang menyenangkan; menetapkan aturan yang jelas; hindari berteriak kepada anak.
  • Mendorong permainan (seperti petak umpet), berputar-putar, menggambar, berjalan, berlari, aktivitas keseimbangan; beri anak Anda kebebasan untuk bereksplorasi (dengan aman); bermain dengan menggunakan instrumen.
  • Mainkan permainan yang melatih perhatian anak dan aktivitas yang melatih koordinasi mata-tangan anak; mengajarkan bagaimana untuk fokus; menyediakan waktu di luar ruangan; menghindari penggunaan televisi secara berlebihan;  mengatur jadwal pemeriksaan mata ke dokter secara berkala.
  • Memberikan paparan kalimat yang lebih panjang, mengenalkan anak pada bahasa kedua, kosakata yang lebih banyak; menjadwalkan pemeriksaan telinga secara teratur.
  • Menunjukkan demonstrasi, mulai mengajukan banyak pertanyaan, mengajarkan matematika dasar dan prinsip gerak dan volume.
  • Menyanyi bersama-sama; memainkan alat musik; mendengarkan musik yang terstruktur dan harmonis; memberikan paparan lebih banyak tentang variasi dalam jenis musik.
  • Mengenalkan anak akan berbagai macam makanan; mulai mengajarkan makanan seimbang yang tinggi serat dan sayuran; membiasakan anak untuk mengkonsumsi vitamin.

  • (disadur dari buku "Teaching with the Brain in Mind", karya Eric Jensen)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun