Sebagai pihak yang turut andil dalam melahirkan makhluk yang bijaksana, guru diharapkan mampu untuk menerapkan kemampuan membangun relasi yang baik dengan murid-muridnya.Â
Lalu, apa pentingnya membangun relasi dengan siswa?Â
Guru perlu memahami bahwa hubungannya dengan murid-murid di kelas selayaknya seperti sebuah keluarga. Keluarga yang harmonis ialah ketika setiap anggota keluarga mengenal dengan sangat dalam perihal karakter dan keunikan dari tiap anggota keluarga yang lain.
Dengan mengenal karakter dari masing-masing anggota keluarga, kita bisa memahami cara yang tepat dan bijak dalam meresponi setiap tindakan mereka.Â
Orangtua yang mengenal keunikan anak-anak mereka pasti akan mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang mereka hingga dewasa.Â
Pengenalan yang baik antar anggota keluarga serta terciptanya komunikasi yang baik di dalam sebuah keluarga akan membangun rasa percaya dan hormat yang tinggi.Â
Hal yang sama juga perlu untuk dipraktekkan oleh guru di kelas. Di tiga bulan pertama dari tahun akademik yang baru, guru diharapkan dapat mengobservasi setiap murid yang ia miliki di kelas melalui setiap tingkah laku dan respon yang mereka tunjukkan selama kegiatan belajar berlangsung.Â
Bagi guru yang juga berperan sebagai wali kelas, mereka memiliki banyak kesempatan untuk melakukan aktivitas ini dibandingkan dengan guru mata pelajaran tertentu.Â
Pada bulan pertama saya mengajar sebagai guru profesional, saya tidak memahami seutuhnya mengenai kegunaan dari formulir "Getting to Know You" yang diisi dan dikumpulkan oleh orangtua murid kepada saya.Â
Menginjak pertengahan semester pertama, saya baru menyadari bahwa deskripsi yang dituliskan oleh orangtua pada formulir tersebut mengenai keunikan anak mereka sangat membantu saya dalam menyusun denah tempat duduk siswa.Â