Menjelang season 2 yang baru saja dikabarkan, Arcane telah mencuri hati banyak penontonnya. Series ini mungkin adalah adaptasi game Moba yang terbaik.Â
Meski begitu, sebenarnya adaptasi game Moba tidak hanya ini saja. Sebelumnya, Developer Dota 2 pernah mengekslorasi industri film lewat rilisnya Dota: Dragon's Blood. Meski begitu, kesuksesan serial tersebut tidak bisa mengalahkan kesuksesan Arcane yang merupakan adaptasi dari game League of Legends. Berikut adalah  alasan kenapa series Arcane lebih bagus daripada Dota: Dragon's Blood.
Arcane Memiliki Animasi yang Konsisten
Sepanjang serial animasi Arcane, penonton akan disuguhi dengan campuran antara animasi dua dimensi dan tiga dimensi yang apik. Semua tempat dalam Arcanepun seperti dibuat penuh detail dan nilai artistik. Selain itu, kita juga dapat melihat pergerakan dinamis dari setiap karakter di Arcane. Jika kita melihat adegan pertarungan dari Arcane kesannya pun hampir mirip dengan animasi di Film Spiderman: Into the Spider Verse yang bisa dibilang animasi level top-tier.
Di sisi lain, Dota's Dragon Blood juga punya animasi yang lumayan. Dota's Dragon Blood dibuat oleh Studio Mir, sebuah animasi studio asal Korea Selatan yang menciptakan "The Legend of Korra". Dari animasi di Dota's Dragon Blood ini kamu bisa melihat ciri khas western dan anime yang merupakan kekhasan dari Studio Mir sendiri. Jika dilihat lebih dekatpun, animasi Dota's Dragon Blood menonjolkan adegan pertarungan cepat yang sangat indah. Satu hal yang agak menggangu adalah terdapat inkonsistensi dalam setiap adegan animasi di Dota's dragon Blood. Â Sehingga, Jika dibandingkan denga Arcane, kelebihan kelebihan dari segi animasi Dota's Dragon Blood masih belum bisa mengalahkan keungulan series dari League of Legends ini.
 Arcane Punya Cerita yang Bisa dinikmati Semua Orang
 Jika kamu belum pernah bermain kedua game, Dota 2 maupun League of Legends, kamu pasti lebih cocok dengan serial Arcane. Hal ini dikarenakan Arcane punya fokus cerita yang tidak terlalu menitikberatkan pada lore di dunia League of Legends. Dalam kasus Arcane, filmnya bagaikan semacam backstory untuk karakter Vi, Powder dan Jayce. Hal ini juga didukung pengembangan karakter yang bagus juga.
 Sementara, saat menonton film Dota: Dragon's Blood kamu langsung harus mencerna tentang lore dalam game Dota 2, terutama soal konsep God, Knight dan bahkan konsep penciptaan universe. Untuk kalangan yang masih asing denga game Dota 2, mungkin konsep tersebut agak sulit untuk dimengerti.
Kesimpulan
Hal-hal di ataslah yang menjadi alasan kenapa Arcane bisa dianggap lebih unggul daripada Dota: Dragon's Blood. Namun, keunggulan ini pun juga memang berhubungan dengan target pasar dari Dota's Dragon Blood yang memang lebih menyasar fans dari game Dota 2 yang ingin menikmati world building dalam bentuk animasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H