Mohon tunggu...
Jordy Evandelon
Jordy Evandelon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Universitas Airlangga Surabaya.

Hanya mahasiswa yang ingin menyuarakan pendapatnya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Kritis terhadap Kebijakan Tapera: Manfaat, Risiko, dan Output yang Dihasilkan

4 Juni 2024   22:56 Diperbarui: 4 Juni 2024   22:56 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) ---atau yang seterusnya akan saya tulis sebagai TPR--- merupakan program yang baru-baru ini diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia untuk membantu buruh dan masyarakat berpenghasilan rendah dalam memiliki rumah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap perumahan yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk buruh. Namun, dalam pengaplikasiannya, ada beberapa hal yang masih saya sangsikan pada program TPR bagi buruh Indonesia. Maka dari itu, di bawah ini terdapat beberapa aspek yang menurut saya perlu dipertimbangkan. 

    Pertama, ketersediaan dan aksesibilitas informasi mengenai program TPR perlu ditingkatkan. Masih banyak buruh Indonesia yang mungkin tidak mengetahui secara detail tentang program ini, entah karena ketidaksediaan media penyebaran ---dalam hal ini internet, ataupun karena belum adanya sosialisasi yang memadai dan merata sehingga perlu adanya upaya yang lebih luas dan efektif agar buruh dapat memanfaatkannya dengan baik.

    Kedua, aspek keuangan menjadi hal yang krusial dan fundamental dalam keberlangsungan program TPR ini. Meskipun program ini menawarkan kemudahan dalam pembayaran cicilan rumah, namun buruh dengan penghasilan rendah mungkin masih kesulitan dalam memenuhi kewajiban pembayaran tersebut. Oleh karena itu, saya kira perlu dipertimbangkan kembali mengenai besaran cicilan, suku bunga, dan fleksibilitas pembayaran agar program ini benar-benar memberikan manfaat yang signifikan bagi buruh. Selain itu, kualitas rumah yang ditawarkan melalui program TPR juga sangat perlu diperhatikan. Rumah yang layak dan aman menjadi hal yang sangat penting bagi buruh Indonesia. Pemerintah perlu memastikan bahwa rumah-rumah yang disediakan melalui program ini memenuhi standar kualitas yang layak dan sesuai dengan kebutuhan buruh. Aspek regulasi dan kebijakan juga perlu diperhatikan dalam analisis terhadap kebijakan TPR bagi buruh Indonesia. Pemerintah perlu memastikan bahwa regulasi terkait kepemilikan rumah bagi buruh cukup jelas dan memberikan perlindungan yang cukup bagi para peserta program TPR. 

    Meskipun program TPR memiliki tujuan yang bagus kedepannya, tidak dapan dipungkiri bahwa para buruh dan pegawai negeri di Indonesia masih trauma akan adanya kasus korupsi Jiwasraya beberapa tahun kebelakang. Banyak dari mereka yang masih sangsi, apakah benar-benar uang yang mereka tabung, tersalurkan untuk biaya pembelian rumah oleh negara seutuhnya? Apakah TPR merupakan kebijakan yang tepat bagi mereka? Bila dipertimbangkan kembali, tidak semua buruh memiliki pendapatan tinggi ---dalam kasus ini di atas UMR. Bahkan yang berpendapatan tinggi pun, belum tentu mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam sebulannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak buruh maupun pegawai negeri yang barang kebutuhan sehari-harinya ---bahkan dengan barang yang digolongkan sebagai barang murah saja--- masih terhitung defisit saldo dalam pengeluarannya. Gaji hanya dibawah UMR, tetapi pengeluaran untuk sebulan bisa mencapai 7 juta, dan masih diharapkan dapat membayar TPR per bulannya?

   Maka dari itu, monitoring dan evaluasi terhadap program TPR menjadi hal yang penting. Pemerintah perlu ---maksud saya benar-benar perlu--- untuk secara berkala mengevaluasi efektivitas program ini, termasuk dalam hal mencapai target jumlah rumah yang disediakan, kepuasan peserta program --- sekali lagi saya tekankan, kepuasan peserta program--- yang mana merupakan buruh dengan sebagian besar berpendapatan di bawah UMR, dan dampak sosial ekonomi bagi buruh Indonesia. 

    Program Tabungan Perumahan Rakyat (TPR) memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat bagi buruh Indonesia dalam memiliki rumah yang layak. Namun, perlu adanya perhatian yang lebih mendalam terhadap beberapa aspek yang telah saya sebutkan di atas agar program ini dapat berjalan dengan lebih efektif dan ---diharapkan--- dapat memberikan dampak yang signifikan bagi buruh dan pegawai negeri Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun